Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Rusak Keanggunan Cinta Meski Dalam Mimpi

4 Januari 2023   04:54 Diperbarui: 4 Januari 2023   05:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cahaya

Cahaya itu muncul begitu saja ketika kau melepas senyum padaku. Hanya sekilas tapi begitu dahsyat menyayat sanubari. Entah siapa yang lebih dulu memikat dan terpikat. Faktanya, dua mata terpaut, dan dua senyum merekah. 

Napas Cinta

Padahal aku dan kau tak pernah berdekatan. Tapi napas cintamu meruap di hidungku. Harum berhari-hari melekat di pikiran. Napasmu mengurungku, tak memberi ruang sama sekali.  

Rindu

Lantas rindu menghentak-hentak. Bagaimana bisa muncul rindu? Rindu apa ini? Aku jadi curiga sendiri pada rindu yang muncul. Kau jangan berprasangka buruk. Rindu ini gejala awal aku mulai tertarik padamu. Benarkah?

Nyala Lilin 

Cinta itu mungkin seperti nyala lilin. Awalnya kerlip kecil, kemudian tumbuh membesar seiring waktu yang berhembus. Aku cuma berharap, tak ada puting beliung yang akan memadamkan cinta itu.

Terbawa Mimpi

Tak ada salahnya membawamu dalam mimpiku. Namun aku tak punya keberanian. Kau begitu anggun. Sayang kalau keanggunanmu rusak olehku, meski dalam mimpi.

Dipagut Cinta

Setiap orang pasti terkejut bila dipagut cinta. Bisanya bikin orang tak bisa nyenyak tidur. Semua makanan hanya hambar dirasa. Hanya satu yang mampu mengobatinya, jika sudah memandangi sang pujaan.

Rapuh

Dengarkan irama denyut cintaku, pasti senada dengan denyut cintamu. Kau boleh ragu tapi jangan mengingkarinya. Karena sinar matamu telah mengabarkan isi hatimu. Mari kita pelihara agar tumbuh indah, meski masih rapuh.

Surabaya, Rabu 4/1/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun