"Masuk akal, Pak. Hukum keadilan memang seperti itu. Siapa yang rajin bekerja maka akan menerima hasil yang sepadan dengan usahanya. Saya selalu tertarik untuk menanyakan pada para wirausahawan yang pernah saya temui, dorongan macam apa yang membuat mereka tak kenal lelah untuk tetap melanggengkan usaha meski tak sedikit yang  bisa bertahan digerus oleh persaingan atau perubahan zaman?"
"Dorongan untuk mempertahankan usaha ini justru muncul ketika saya bisa membantu orang lain dengan menciptakan lapangan kerja baru. Bapak tidak ingin berlebihan punya harapan, saya hanya ingin membantu orang lain memperoleh pekerjaan sehingga sedikit banyak mengurangi pengangguran. Kalau orang sulit mendapatkan uang karena tidak tersedianya lapangan kerja sama artinya membuka peluang berbuat jahat. Bukankah demikian, Dik?"
"Kalau boleh saya menyimpulkan, wirausahawan itu ibarat seorang pelayan?"
"Ya. Orang yang berjiwa wirausaha punya kecenderungan ingin membagikan apa yang mereka ketahui dan membantu banyak orang. Mereka tergerak karena tujuan hidup yang jelas dalam bertindak. Mereka ingin meringankan masalah yang dihadapi oleh banyak orang tanpa dihalangi oleh ruang dan waktu. Dengan misi seperti inilah mereka tumbuh dengan sangat cepat. Karena mereka fokus kepada kebaikan untuk banyak orang.
"Ada benarnya juga, Pak. Maaf, selama saya mendengarkan penuturan Bapak, saya menilai wirausaha yang Bapak jalankan lebih banyak untuk kepentingan orang banyak, lantas bagaimana dengan keuntungan yang diperoleh?"
"Oh tentu saja Bapak mendapatkan untung atau laba. Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan dalam usahanya. Berapa pun hasil keuntungan yang diperoleh, Bapak bisa mengambil sesuka hati tanpa harus membagi dengan orang lain. Tapi perlu diingat, jika ingin usaha maju maka harus menyisihkan laba untuk dijadikan tambahan modal supaya usaha semakin berkembang."
"Selain modal, apakah untuk membuka usaha diperlukan ide?"
"Oh, tentu!"
"Darimana ide berasal, Pak?"
"Ide biasanya digali seputar kesukaan atau hobi. Misalnya, Anda suka membaca komik maka ide yang dapat digali antara lain; membuka usaha persewaan komik, jual-beli komik, menerbitkan komik, menerjemahkan komik impor, membuka kursus menggambar komik, dan lain-lain. Nah, banyak sekali ide yang didapat!"
"Apakah semua wirausaha memerlukan ide?"