Aku sungguh beruntung karena bertemu langsung dengan pemiliknya sekaligus sang kreator.
"Sudah berapa lama Bapak menekuni usaha ini?" tanyaku padanya.
"Sudah lama Dik, puluhan tahun. Sejak remaja sudah menyenangi membuat kerajinan tangan ini kemudian setelah menikah memutuskan untuk menekuni usaha ini."
"Oya Pak, mengapa Bapak memutuskan untuk berwirausaha?"
"Karena Bapak sangat menyukai seni keramik."
"Berarti Bapak mencurahkan semua kemampuan untuk menghasilkan karya terbaik!"
"Betul! Dengan membuka usaha ini Bapak punya kesempatan menyampaikan ide dan potensi diri. Bapak merasa bangga jika masyarakat menyukai karya saya. Dan yang lebih membahagiakan adalah melalui usaha ini Bapak ingin memberikan contoh dan motivasi kepada masyarakat sekitar untuk tak mudah putus asa menjalani usaha."
"Sangat menarik Pak, tentu tak mudah menjalani usaha sampai puluhan tahun."
"Betul. Adik ingin tahu hal apa saja yang menyenangkan dalam menggeluti wirausaha seperti Bapak ini?"
"Oh tentu, Pak. Bapak adalah pelaku usaha sudah barang tentu pemikiran Bapak berdasarkan pengalaman."
"Enaknya menjadi wirausaha adalah kita leluasa mengatur waktu. Kita tidak terikat waktu, maka dituntut pandai mengelola waktu. Kalau kita mau berkarya maka uang akan datang. Kalau kita malas berkarya maka uang tentu tak mau mendatangi."