Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Taman Kata

20 Maret 2016   06:09 Diperbarui: 21 Maret 2016   00:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Wanita Berambut Kupu-kupu {www.freepik.com)"][/caption]

Duduk melamun, kupu-kupu memandang kata-kata yang terbang tinggi.

Kata-kata kadang hinggap kemudian bermekaran, tapi juga bisa menangis di pelukan kesedihan. 

Dulu, kupu-kupu pernah piknik bersama keluarganya di sebuah taman.

Dengan berbekal keindahan taman. Kupu-kupu sangat senang di sana.

Ia menari dan bernyanyi, menangkapi kata-kata.

Jangan kamu tangkap kata-kata itu. Kasihan, mereka ingin bebas di alam pikiran!

Biarkan mereka terbang bebas selayaknya kita yang hidup bebas di dunia ,” kata Nenek kupu-kupu.

Kupu-kupu lalu melepas kata-kata itu. 

Kupu-kupu pulang karena taman mulai gelap, matahari mulai masuk ke peraduan bunga tulip, menyisakan keindahan warna pelangi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun