Jadi kalau balik lagi ke kasus-kasus di atas, kuncinya adalah "budaya"...ya budaya "jujur" yang selama ini banyak ditinggalkan oleh orang-orang di negeri tencinta ini. Akan terasa aneh dan merasa rugi ketika kita mengakui bahwa apa yang kita dapatkan "berlebih". Lebih baik diam ketika kelebihan haknya, tapi dengan cepat teriak keras ketika "merasa" haknya kurang. Yup...tentunya balik lagi ke pribadi dari masing-masing individu, karena tentunya yang menciptakan "budaya" dari sebuah bangsa yang besar adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Perubahan frontal yang ekstrim hanya bisa dilakukan dengan effort yang sangat tinggi dan tentunya bisa dilakukan oleh yang punya "power" besar juga. So...siapkan "power' kita untuk melakukan "perubahan" menjadi sebuah "budaya" yang positif untuk negeri ini...are U ready..??!!
Â
Salam,
HUM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI