Mohon tunggu...
HUM
HUM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sebut saja saya HUM, panggilan inisial yang melekat ketika saya beranjak dewasa. Saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya, tidak pernah terbersit sekalipun panggilan HUM, tapi yang namanya takdir siapa yang bisa menolaknya kan..?!\r\n\r\nhttp://www.69hum.com\r\n email : hardono.umardani@bicycle4you.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Boss, Turunin Gaji Saya Donk...

5 April 2012   10:42 Diperbarui: 6 November 2015   08:28 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13336223611032886053

Jadi kalau balik lagi ke kasus-kasus di atas, kuncinya adalah "budaya"...ya budaya "jujur" yang selama ini banyak ditinggalkan oleh orang-orang di negeri tencinta ini. Akan terasa aneh dan merasa rugi ketika kita mengakui bahwa apa yang kita dapatkan "berlebih". Lebih baik diam ketika kelebihan haknya, tapi dengan cepat teriak keras ketika "merasa" haknya kurang. Yup...tentunya balik lagi ke pribadi dari masing-masing individu, karena tentunya yang menciptakan "budaya" dari sebuah bangsa yang besar adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Perubahan frontal yang ekstrim hanya bisa dilakukan dengan effort yang sangat tinggi dan tentunya bisa dilakukan oleh yang punya "power" besar juga. So...siapkan "power' kita untuk melakukan "perubahan" menjadi sebuah "budaya" yang positif untuk negeri ini...are U ready..??!!

 

Salam,

HUM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun