Mohon tunggu...
Hardiyono Hardiyono
Hardiyono Hardiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang

Saya seseorang yang mudah bergaul dengan siapa saja, yang penting bgaimana caranya kita bisa berbuat baik kepada semua mahkluk ciptaan Nya.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik Keroncong di Persimpangan Dunia

27 September 2023   10:32 Diperbarui: 27 September 2023   10:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Alat Musik Keroncong ( Pexels.com) 

Musik keroncong telah melintasi batas negara Indonesia dan diakui secara internasional. Beberapa faktor yang menjadikannya global adalah :

1. Pengaruh kolonial
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, musik keroncong mendapat pengaruh di Eropa yang kuat. Hal ini menjadikan musik keroncong sebagai simbol perpaduan budaya.

2. Eksport budaya
Melalui migrasi dan perdagangan, musik keroncong menyebar ke berbagai belahan dunia, antara lain Brazil, Portugal, dan Belanda. Di Brazil, jenis musik ini disebut "seresta".

3. Penyanyi internasional
Banyak penyanyi internasional, seperti Frank Sinatra, yang mencoba memasukkan lagu keroncong ke dalam genre musiknya. Ini membantu menyebarkan musik ini ke berbagai negara.

4. Festival Internasional
Festival keroncong internasional telah diadakan di berbagai negara untuk merayakan dan mempromosikan musik ini. Salah satu festival yang paling terkenal adalah Festival Internasional Keroncong di Malang, Indonesia.

Musik keroncong merupakan salah satu aset budaya Indonesia yang diakui dunia. Dengan ciri khasnya yang unik, pengaruh kolonial dan kehadirannya di berbagai festival internasional. Musim keroncong menjadi bukti nyata bahwa musik memiliki kekuatan untuk mempersatukan masyarakat dari berbagai budaya dan latar belakang, sehingga menjadi simbol keharmonisan keragaman budaya dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun