Ternyata di bawah pengerjaannya dia tulis dalam huruf hiragana どちらでも (dochira de mo). Yang artinya yang mana saja sama
Pembaca yang terhormat, saya hanya mengutip apa yang telah dikerjakan anak saya. Sementara saya sendiri juga tidak meneliti lebih jauh, apakah di sekolah diajari seperti itu, apakah semua anak SD di Jepang diajari seperti itu saya juga tidak tahu.
Dengan hanya 1 sampel anak saya, tidak bisa disimpulkan bahwa di Jepang siswa diberi kebebasan dalam menterjemahkan perkalian. Namun, sampai saat ini saya maupun ibunya belum pernah mengajari dia tentang konsep itu. Kemungkinan besar dia mendapatkannya di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H