Mohon tunggu...
Witono Hardi
Witono Hardi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang pendidik dan pengajar yang ingin mendarma-bhaktikan hidupnya untuk agama Islam dan NKRI tercinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hasil Pengerjaan 6 X 4 Versi Anak SD di Jepang

26 September 2014   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:29 10100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14116577661396368269

Heboh masalah perkalian 6 x 4 di Indonesia, yang mana sampai terjadi perdebatan antara para pakar mengusik perhatian saya. Apalagi ketika orang awam juga ikutan nimbrung, dengan bertumpu pada hasil. Sementara di kalangan pakar selain hasil juga memperdebatkan tentang konsep dan teoritis. Ternyata PR anak SD yang dibantu kerjakan oleh kakaknya yang mahasiswa itu benar benar menyulut perdebatan yang luar biasa.

Saya tidak akan menambahi yang mungkin hanya akan membuat muak pembaca, apalagi saya juga bukan pakar matematika. Barusan saya bertanya kepada anak saya yang kebetulan menjadi siswa kelas 3 SD Isobe Elementary School, Toyohashi, Jepang. Kebetulan dia ikut saya yang 3 tahun terakhir studi lanjut di Jepang.

6 x 4 berapa mas?

Sebentar...... (dia menghitung)..... 24.

Bagus, kata saya. Bagaimana kamu dapat 24?

Ya 6 x 4 itu kan sama dengan 6 nya 4 kali atau 4 nya 6 kali. Hasilnya sama, 24. Kata anak saya.

Coba kamu tulis, kata saya.

Segera dia ambil buku notes dan menuliskan pengerjaannya.

wah, mantap sekali, saya bilang.

Lho, memang hasilnya sama sama 24, tapi penjumlahannya yang mana? Tanya saya lagi.

Itu sudah saya beri keterangan di bawahnya, kata anak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun