Mohon tunggu...
Hardius Usman
Hardius Usman Mohon Tunggu... Dosen - Humanitarian Values Seeker in Traveling

Doktor Manajemen Pemasaran dari FEUI. Dosen di Politeknik Statistika STIS. Menulis 17 buku referensi dan 3 novel, serta ratusan tulisan ilmiah populer di koran. Menulis hasil penelitian di jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Mempunyai hobby travelling ke berbagai tempat di dunia untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tokyo, Kota yang Membuat Kangen

16 Juni 2020   08:39 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koleksi Pribadi

Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Kota ini mempunyai penduduk yang hebat. Disiplin, etos kerja yang tinggi, tertib, jujur, dan ramah, adalah beberapa perilaku mereka yang sangat mengesankan. Bagi banyak orang mungkin masih mengimajinasikan bahwa orang Jepang adalah orang yang kaku dan tertutup. Imajinasi itu tidak salah, karena orang yang disiplin dan tertib dapat terlihat kaku. Terkadang juga ada kesan mereka enggan bahkan menolak berbicara dengan orang asing. Perilaku itu bukan karena mereka sombong atau tidak ramah, tetapi lebih disebabkan sebagian dari mereka tidak bisa berbahasa Inggris. 

Disamping itu, sebagai penduduk di kota, mereka tentunya 'menganut' pula budaya urban, yang secara umum tidak mudah atau sembarangan untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Akan tetapi, cobalah tegur mereka dengan menggunakan kata 'sumimasen' yang artinya 'permisi', pasti mereka akan merespon kita dengan ramah. Walau selanjutnya komunikasi dilakukan menggunakan 'bahasa Tarzan', mereka akan berusaha agar kita memahami apa yang dikatakan. Dalam urusan keramahan, orang 'timur' atau Asia sesungguhnya tidak jauh berbeda, tetapi cara dan metodenya memang berbeda.

Kota ini dihuni oleh penduduk yang sangat mencintai budaya asli mereka. Sebagai kota modern, tentu Tokyo dihuni oleh masyarakat modern pula. Bedanya masyarakat modern di Tokyo tidak mau meninggalkan budaya asli mereka. Mereka tetap menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan budaya yang telah berakar di sana, dari cara mengucapkan salam sampai 'ritual' keseharian. 

Semua kekayaan budaya yang berwujud maupun tidak berwujud tetap terjaga dengan baik. Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga turut berpartisipasi. Jangankan menjaga budaya 'besar' yang bernilai sangat tinggi, budaya 'kecil' juga tetap dilestarikan, seperti cara pembuatan mochi, origami, atau bonsai.

Mungkin sangat banyak kata-kata yang dapat dirangkai menjadi alasan mengapa Tokyo merupakan kota yang membuat kangen. Bagi mereka yang pernah ke sana dan mempunyai rasa kangen terhadap Tokyo, mungkin bisa menambah alasan yang tertulis di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun