Olivia Rodrigo merupakan seorang penyanyi pop Amerika berdarah campuran Filipina yang baru meluncurkan album pertamanya dan langsung meraih segudang penghargaan mulai dari Billboard Music Awards, American Music Awards, MTV Video Music Awards, hingga Grammy Awards, Meskipun ia sudah cukup lama terjun di dunia entertainment, orang-orang lebih mengenal kiprahnya di dunia akting.Â
Sehingga, begitu mengejutkan jika mendengarnya telah menorehkan cukup banyak prestasi di bidang musik pada peluncuran album pertamanya.
Pertanyaan yang kemudian bergulir adalah, bagaimana Olivia Rodrigo mampu meraih kesuksesan yang begitu instan hanya dalam waktu yang singkat, pada peluncuran album pertamanya? Apakah semua kesuksesannya ini hanya keberuntungan semata?
Olivia Rodrigo merupakan seorang penyanyi pop Amerika berdarah campuran Filipina yang baru meluncurkan album pertamanya dan langsung meraih segudang penghargaan mulai dari Billboard Music Awards, American Music Awards, MTV Video Music Awards, hingga Grammy Awards,Â
Meskipun ia sudah cukup lama terjun di dunia entertainment, orang-orang lebih mengenal kiprahnya di dunia akting. Sehingga, begitu mengejutkan jika mendengarnya telah menorehkan cukup banyak prestasi di bidang musik pada peluncuran album pertamanya.
Pertanyaan yang kemudian bergulir adalah, bagaimana Olivia Rodrigo mampu meraih kesuksesan yang begitu instan hanya dalam waktu yang singkat, pada peluncuran album pertamanya? Apakah semua kesuksesannya ini hanya keberuntungan semata?
Selain karena kemenarikan dan kejeniusan lagu-lagunya, Â terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena kesuksesan yang diperoleh secara instan oleh Olivia Rodrigo ini.Â
Pertama, faktor tema lagu yang dipilih. Album Sour karya Olivia Rodrigo ini berisikan lagu-lagu yang mengangkat tema-tema yang berhubungan dengan para remaja. Tema-tema tersebut, yakni: patah hati setelah putus dengan kekasih, pencarian jati diri remaja, iri hati terhadap kebahagiaan remaja lain yang hidupnya jauh lebih mulus, hingga persahabatan dengan teman masa kecil.Â
Oleh karena adanya rasa keterkaitan yang dimiliki oleh para pendengar dengan lagu-lagu yang dibuat oleh Olivia Rodrigo ini, album ini menjadi begitu laris di pasaran.Â
Secara ilmiah, kondisi ini dijelaskan pada artikel jurnal berjudul Interpersonal Closeness and Morality Predict Feelings of Being Moved. Artikel jurnal ini menjabarkan bahwa kita dapat menyukai suatu lagu dikarenakan ada efek saling berbagi pengalaman sehingga ada perasaan lega yang ditimbulkan setelahnya.
Kedua, faktor style lirik, melodi, dan video lagu yang memfasilitasi para pendengar untuk bernostalgia. Olivia Rodrigo sendiri mengakui bahwa dalam pembuatan albumnya, ia terinspirasi oleh Taylor Swift dan Paramore. Oleh karena itu, kita dapat menemukan adanya kemiripan pada tipe lirik lagu yang lebih lugas dan jenis melodi yang membawa kesan remaja tangguh di tengah segala problemanya.Â
Selain itu, konsep video lagu yang ditata sedemikian rupa agar memiliki kemiripan dengan tipe milik Taylor Swift dan video klip era 90-an. Sehingga, para penggemar Taylor Swift dan generasi yang lebih tua mampu merasakan pengalaman nostalgia dengan lagu-lagu Olivia Rodrigo.Â
Secara ilmiah, hal ini juga mampu dijelaskan oleh artikel jurnal yang ditulis oleh Hannah Gibbs dan Hauke Egermann yang berjudul Music-Evoked Nostalgia and Wellbeing During the United Kingdom COVID-19 Pandemic: Content, Subjective Effects, and Function. Dengan mendengarkan musik yang menyebabkan pendengarnya bernostalgia, pendengar akan dapat meningkatkan perasaan dicintai, pemaknaan kehidupan, dan keterhubungan sosial.
Ketiga, faktor hubungan Olivia Rodrigo dengan penggemarnya. Olivia Rodrigo selalu gencar dalam membangun hubungan dengan para penggemarnya baik secara virtual maupun langsung.Â
Di media sosial, Olivia Rodrigo gemar mengunggah proses pembuatan musiknya dan bahkan membuatkan pertunjukan live untuk penggemar yang tidak dapat menghadiri konsernya. Ia juga menjual aksesoris maupun pernak-pernik yang berkaitan dengan album Sour-nya.Â
Olivia Rodrigo bahkan bekerja sama dengan brand permen ternama yaitu Sour Patch Kids. Secara langsung, Olivia Rodrigo menyediakan tempat pencucian mobil di mana ia menghampiri para penggemarnya untuk mengobrol dan bahkan memberikan tanda tangannya.Â
Kedekatan yang telah ia jalin dengan penggemarnya ini tentu menjadi faktor keberlanjutan popularitasnya. Hubungan dengan penggemar yang telah gencar dibangun oleh Olivia Rodrigo ini meningkatkan fenomena yang disebut dengan keterikatan idola.Â
Keterikatan idola merupakan ikatan emosional antara individu dengan merek manusia. Secara gamblang dijelaskan pada European Journal of Marketing: Idol Attachment and Human Brand Loyalty, hal ini akan membuat konsumen mencurahkan investasi, pengorbanan diri, hingga hubungan jangka panjang dengan idolanya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H