Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Contoh Puisi Prismatis, Singkat dan Bermakna Dalam

1 Maret 2024   13:22 Diperbarui: 1 Maret 2024   13:27 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi buku Dian Chandra

yang selalu melambat

: sedikit sedikit

sedang dini hari mulai mematung

-- mungkin ia ingat akan gigil

yang tak abadi

mungkin ia hendak pulang

menuju pangkuan pagi

yang selalu lekas mati

tiba tiba keinginanku timbul

: lekas kukuras minyak

yang bermukim di tubuhku, di wajahku, di jantungku

~sebab orang orang selalu menggilainya~

Toboali, 29 Juni 2022

Demikian lah contoh puisi prismatis, semoga tak bikin kening berkerut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun