Rindu selalu bertamu, ia masuki relung kita
meraup sebagian wajahmu dan setengah wajahku dalam cerita masa lalu
yang susah payah kita bangun.
Relung menyimpan segala hati milikku
yang kaucuri sebanyak sebelas tahun
dalam ranah cinta halal
yang memabukkan
membikin harapan tumpah ruah
di pundakmu.
Di luar pandang, kita saling tatap
bahkan bersekutu badan
menebas jarak
dan
memelihara musim semi
di hari-hari kita.
Pada cinta halal, kita menuai bahagia
yang berbaring di mataku
lantas kaukecup satu-satu
menyesap lelah
bersama-sama beristirahat
di jalan pulang
yang paling kekal
ialah relung terdalam.
Toboali, 13 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H