Mau tak mau, Rena pun membangunkan Salvat dengan menyentuh lengan kokoh pria asing itu. Salvat pun terbangun, lalu tersenyum. Hati Rena pun berdesir.
"Ahh, sudah sampai rupanya! Ayo, turun!" ajaknya. Rena mengikuti dari belakang.
Pikiran Rena mulai bercabang, "Haruskah aku mengikutinya saja? Ataukah aku kembali ke rencana semula, yakni menginap di hotel lalu malamnya menjelajahi Bandung?" debat batin Rena.
Salvat menoleh ke belakang. Dilihatnya ada ekspresi bimbang di wajah Rena.
"Hei, anak kecil! Kau akan kemana setelah ini?" tanya Salvat penasaran.
"Entahlah!" sahut Rena pelan dan singkat.
Bersambung
Â
dalam kantuk sore hari
aku memanggilmu
untuk meyakinkan mata yang letih