Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cukup, Dea Cukup!

4 September 2023   17:07 Diperbarui: 5 September 2023   14:00 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku kembali ke Madrid tepat pukul sepuluh malam. Teman-temanku para peserta seminar serempak menghampiriku tatkala melihat kedatanganku.

Nampaknya mereka telah diberitahu mengenai kepingsananku di kota yang tak pernah mereka duga sebelumnya.

Aku memang tak pernah bercerita kepada siapapun mengenai mimpi-mimpi yang menghantuiku sejak kelas satu sekolah menengah atas.

Hanya kepada Jen yang aku anggap paling memahamiku lah aku siap bercerita. Tapi dengan yang lainnya aku tak bisa, tak siap dan pula tak sanggup. Bahkan tidak dengan mamaku yang sesungguhnya paling dekat denganku.

Sebab perkara ini lain, berbeda dari apapun. Ini perkara keyakinan akan sesuatu yang kau anggap benar dan ada. Padahal tak siapapun merasakan dan mengalaminya. Lalu bagaimana siapapun itu akan mengerti mengenai perkaraku.

Sebab perkara ini hanya bisa aku pahami sendiri, sendirian. Aku akan menyelesaikan perkara ini hingga aku lelah selelah-lelahnya.

Sebab perkara ini tentang psikologi dirimu sendiri, diriku sendiri lebih tepatnya. Bagaimana aku memahami diriku sendiri, bahkan pada bagian terkecil dari diriku.

Sebab itu saat ini teman-temanku menaruh wajah-wajah penasaran di depanku. Lalu wajah-wajah itu berubah menjadi wajah-wajah yang aku benci, mengasihaniku.

***

Keesokan harinya sehabis seminar dengan diantar oleh salah satu peserta seminar yang juga warga asli Madrid, aku pun melanjutkan perjalananku menuju Segovia.

Kereta bermula dari stasiun Chamartin, Madrid menuju stasiun Guiomar. Hanya dengan tiga puluh menit kami telah tiba di Segovia, sebuah kota nan mungil. Kota ini berada di barat laut Madrid. Memiliki kastil Cinderella bernama Alcazar Segovia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun