Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah Ramadhan || Puisi Dian Chandra

5 April 2023   13:16 Diperbarui: 5 April 2023   13:23 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jauh sebelum imsak, aku masih mendengar suara tangan-tangan ibu

yang sibuk mengaduk belanga dan sodet besi

juga sepasang kaki

yang berlalu lalang di antara dapur, mesin cuci, kulkas, dan wastafel

yang di dalamnya penuh piring-piring kotor

sisa-sisa berbuka

lalu aroma bawang 

juga tubuh ibu mulai beradu

terbawa uap panas

dari semangkuk lauk

uh, bukan ... adalah sebelanga lauk

yang teramat hangat

seperti bulir-bulir keringat di dahi dan 

ketiak ibu

: mengepul di sini, pada hangatnya 

jari jemariku

yang sibuk menggantikan ibu

Toboali, 04 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun