Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepilihan Puisi dari Buku Relung

5 September 2022   20:11 Diperbarui: 5 September 2022   20:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

orang-orang berswafoto di pinggir jalan;
anak kecil berwajah sedih
yang berjongkok di badan jalan;
nenek mengasuh anak anaknya: menyuapinya harapan
agar tak serupa anak perempuannya
yang pilu selalu;
warung-warung bakso yang sesak
dijejali semaunya keinginan: lapar, rakus, rakus, pamer, dendam, dendam, dan liur yang menetes-netes
sebab ingin
sebab terpesona
sebab menggemari dengan banyak-banyak kuah cabai;
pohon jambu air yang dikelilingi penikmat-penikmat musiman;
pertengkaran dua pengemudi
yang berebut lalu;
ibu yang menjunjung nampan di kepalanya
menjual butir-butir lelah
yang mengkristal di balik ketiak
pelipis
dan
kehidupan;
dan
keramaian lalu lalang penghuni jalan
yang mengacaukan pandang
yang menyerupai kebisingan di rumah lebah
 

lekas kugenggam takdir
meminta basabasi kehidupan
di lintas waktu:
aku yang paling berbahagia
 

Toboali, 07 Maret 2022
 

##


 

SEMUT

Serupa semut- semut merah. Kita kuat mengangkut segala duka di punggung waktu. Kita dapat menghidu aroma-aroma, bau-bau, yang mulai lewat di hidung kita: luka, tawa, dan takut. Yang semua kita gegas dalam sunyi. Jauh menuju lubang-lubang peradaban dan penantian umat manusia.

Toboali, 25 Januari 2022

Puisi diambil dari buku kumpulan puisi berjudul RELUNG (LSP, 2022) karya saya sendiri (Dian Chandra).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun