Jilbab bukan hanya sekedar kewajiban dalam ajaran agama tetapi juga adalah aturan Negara yang telah disepakati secara bersama saat awal-awal revolusi, jilbab tidak lagi berkaitan dengan agama tertentu tapi berlaku pada semua agama, sehingga kewajiban jilbab adalah aturan negara dan aturan memang sifatnya memaksa.Â
Jutaan yang turun kejalan, dari usia tua sampai anak-anak ramai mengutuk gerakan anti jilbab yang didalang oleh pemikiran barat untuk menghancurkan revolusi Islam Iran. Gerakan perempuan berjilbab sebagai balasan atas gerakan perusuh anti jilbab yang telah menghancurkan fasilitas umum, maka gerakan pro aturan jilbab turun secara aman dan damai dengan yel yel mengutuk kelompok anti jilbab.Â
Namun sayang, gerakan damai pro jilbab tidak menjadi perhatian media asing, media asing lebih banyak mengulang-ulang gerakan anti jilbab sehingga memunculkan seolah di Iran telah terjadi kekacauan yang tiada habisnya, padahal faktanya pasca gerakan pro jilbab keadaan Iran mulai stabil sedangkan aktor-aktor pendemo anti jilbab ditangkap satu persatu.
Olehnya itu, kain jilbab Masha Amini tidak hanya sekedar kain, jilbab Masha Amini telah menjadi alat perlawanan dari kubu anti Jilbab maupun dari kubu pro jilbab.Â
Jilbab Masha Amini telah mengungkap dalang demostrasi anti jilbab dan mengungkap solidaritas masyarakat yang pro jilbab sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap negara.Â
Jilbab bukan sekedar jilbab tapi juga adalah kehormatan bagi perempuan bangsa Iran. Jilbab Masha Amini mengungkap fakta baru di dunia bahwa Iran adalah Negara yang mewajibkan Jilbab bagi perempuan Iran, tampak membungkam kaum yang selama ini mengkafir-kafirkan negara dengan penganut ajran syiah terbesar di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H