Pagi itu, saya tertegun memandang keagungan Candi Kuning yang berdiri kokoh di tepian Danau Bratan. Kabut tipis masih menyelimuti puncak-puncak meru, menciptakan pemandangan mistis yang seolah membawa kita kembali ke masa lampau. Mendatangi Candi Kuning menggunakan jasa dari buswisata.id merupakan pilihan yang tepat karena pada akhirnya saya dapat mendatangi tempat yang penuh pesona ini.
Sebagai seorang yang gemar menjelajahi tempat-tempat bersejarah, Candi Kuning atau Pura Ulun Danu Bratan menawarkan pengalaman yang berbeda. Di sini, spiritualitas dan keindahan alam berpadu sempurna, menciptakan harmoni yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Dibangun pada tahun 1633, pura ini bukan sekadar tempat wisata. Ia adalah pusat spiritual yang masih aktif, tempat umat Hindu Bali memohon berkah kepada Dewi Danu, sang penguasa air. Sistem subak Bali yang terkenal itu? Ya, pura inilah salah satu pusatnya.
Memasuki kawasan pura, Anda akan disambut oleh taman yang tertata rapi dan bangunan-bangunan meru yang menjulang. Refleksi bangunan di permukaan danau menciptakan ilusi seolah pura ini mengambang di atas air - sungguh pemandangan yang membuat decak kagum siapa pun yang melihatnya.
Sebagai orang yang menggemari arsitektur dan budaya, saya melihat Candi Kuning sebagai bukti nyata bagaimana masyarakat Bali mampu mempertahankan warisan leluhur di tengah arus modernisasi. Pura ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi adalah jantung spiritual yang masih berdetak kuat, menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Yang Maha Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H