Mohon tunggu...
Hardi Ahmad
Hardi Ahmad Mohon Tunggu... -

Praktisi Human Resources (HR). Mengabdikan diri di salah satu perusahaan tambang. Walau begitu, sangat menyukai puisi, novel dan esai kehidupan. Mengagumi keistiqomahan dan kerendah-hatian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis: Hiduplah Lalu "Pulanglah"

23 April 2017   09:01 Diperbarui: 24 April 2017   01:00 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang-orang yang melakukan hal-hal nista tersebut sesungguhnya berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang dituai itu untuk dinikmati di dunia SAJA. Padahal, sejatinyalah kita ini penduduk akhirat yang karena takdir Tuhan, harus mampir ke dunia.  Ruh/roh kita berkendara jasad dunia, agar bisa survive.

Subhanallah.  Kembali ke quote Kyai Sahal di atas, bagi yang sudah menjelang surup, terutama yang sudah 40-an tahun ke atas, monggo hatinya ditata agar ketika makin surup maka kita harus siap-siap bali (kembali).

Hidup untuk kembali.  Hidup (lah) lalu pulang (lah).

****

Sahal Japara adalah penulis novel filosofis kehidupan berjudul KUNTUL NUCUK MBULAN (ditulis dalam Bahasa Indonesia).  Novel, literasi pesantren ini sangat terkenal.  Beliau adalah santri Perguruan Islam Mathali'ul Falah - Kajen - Margoyoso - Pati.

Foto: Kyai Sahal Japara & Gus Farid Abbad di Google

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun