Mohon tunggu...
Hardiman
Hardiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - azman.hrd

Easy come, easy go.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

5 Maret 2022   23:20 Diperbarui: 5 Maret 2022   23:23 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dentang nafas menghembus perlahan

Pelan-pelan...

Mengukir kenangan dalam kanvas kehidupan

Lorong dimensi melemparku kedalam ruang penyesalan

Penyesalan akan sebuah perpisahan

Saat itu dia bagai langit yang menginjak bumi

Berjalan tegap menghentak lintasan pelangi

Pohon pun terkejut

Angin pun kaget

Tak pernah terpikir ini akan terjadi

Langkah-langkah kaki mengejar waktu

Terus berlari...

Sayup mata beningnya beradu

Menahan kerasnya deburan takdir

Awan menghitam menampar hatinya

Merasuk kedalam relung kalbu jiwanya

Berikatan senyawa waktu dalam cintanya

Andai waktu dapat diputar

Mungkin dia tidak menyesal

Mentari menahan perihnya kepergian

Kepergian terkasih dalam dunia

Mulutnya hanya terkatup saat dia pergi

Senyumnya menampar hatinya

Jika tak terlambat satu detik

Mungkin dia tidak menyesal.

(hardiman)

Rabu, 02 Mar 22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun