Mohon tunggu...
Anti hoax
Anti hoax Mohon Tunggu... Insinyur - Insinyur

Memberi wacana alternatif dan mencerdaskan bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perbandingan Emas Online: Tamasia Syariah Vs Tokopedia Emas Vs Dinaran

26 Agustus 2020   05:08 Diperbarui: 26 Agustus 2020   05:20 9602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini mulai banyak bermunculan penjual emas online di Indonesia. Banyak dari mereka menawarkan kemudahan dalam transaksi, bebas biaya administrasi, keamanan penyimpanan emas, bonus-bonus dan bahkan janji fasilitas yang dilebih-lebihkan demi menggaet pengguna. Padahal, kenyataannya tidak semanis ucapan. 

Oleh karena itu ada baiknya calon pengguna meneliti dahulu apa yang hendak dibelinya, sebelum tertipu omongan manis si penjual lalu beli emas di harga yang tidak masuk akal, fasilitas pas-pasan dan menyesal kemudian.

Disclaimer
Saya tidak terikat atau dibayar sepeserpun oleh Tamasia, Tokopedia, ataupun Dinaran. Isi konten ini adalah murni analisis dan opini saya pribadi

Dalam pembahasan kita kali ini, saya akan membandingkan 3 platform penjual emas, yaitu Tamasia Syariah, Tokopedia Emas dan yang paling baru adalah Dinaran. Kebetulan saya memiliki akun disemua platform tersebut. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Simak ulasan berikut ini.

Harga emas.
Per tanggal sekarang, 24 Agustus 2020, harga beli emas di Tamasia dibanderol sebesar 980.105/gram . Sedangkan di Tokopedia emas seharga 989.000/gram. Di Dinaran mereka menjual harga 1.043.460/ gram.

Harga emas termurah ditawarkan oleh Tamasia Syariah, disusul Tokopedia. Sedangkan harga tidak masuk akal ditawarkan oleh Dinaran. Untuk emas yang sama-sama tidak bisa saya sentuh ketika saya beli, 

harga beli emas di Dinaran lebih mahal 63.355 rupiah daripada harga beli emas di Tamasia. Dengan selisih harga tersebut saya bahkan bisa beli 0.06 gram di Tamasia maupun Tokopedia. 

Saya coba cari penyebabnya mahalnya harga emas di Dinaran, namun tidak saya dapatkan alasan logisnya.

Sebagai informasi, harga emas online idealnya lebih murah daripada emas fisik karena tidak ada biaya cetak. Harga emas online akan setara atau kurang lebih dengan emas fisik jika pembeli menginginkan emas simpanannya dicetak.

Merek emas yang dijual
Ada berbagai merek emas batangan. Yang paling sering diperdagangkan di Indonesia secara retail adalah merek Antam, Pegadaian, dan UBS. Sekalipun ketiga merek ini sama-sama mengandung kadar emas 99.9%, konsumen Indonesia menghargai emas Antam dan Pegadaian lebih tinggi daripada emas UBS.

Selisih harganya lumayan jauh sehingga sangat penting untuk mengetahui emas apa yang anda beli. Jangan sampai anda membeli emas online seharga emas Antam, tapi ketika emas dicetak, emas tersebut ternyata emas UBS.


Jika kita lihat, Tamasia hanya menjual emas Antam, Tokopedia menjual emas Pegadaian, sedangkan Dinaran tidak menyebutkan emas merek apa yang dijualnya.

Dengan harga jauh di atas Tamasia dan Tokopedia, bahkan lebih mahal dari harga emas Antam cetak, saya berharap Dinaran mau terbuka menjelaskan merek emas yang dijualnya. Selama tidak dijelaskan emas apa yang dijualnya, saya sarankan lebih baik tidak perlu beli di Dinaran.

Satuan pembelian terkecil
Tamasia membatasi minimal pembelian adalah 10.000. Tokopedia boleh membeli 5.000. Sedangkan Dinaran saya cek minimal pembelian 0.5 gram. Berarti 518.000. Wah...

Kemudahan jual beli
Beli emas di ketiga platform bisa melalui rekening bank umum dan metode lain termasuk gopay, ovo dan indomaret ataupun alfamart. Pembelian akan dikenakan biaya administrasi.

Untuk Tamasia, gratis biaya beli jika menggunakan jenius. Sedangkan Tokopedia, gratis biaya beli jika menggunakan OVO. Dinaran semua layanan pembelian dikenakan biaya.

Untuk jual emas, Tamasia belum saya coba karena belum sempat verifikasi. Sepertinya sih gratis. Kemudian Tokopedia juga gratis krn masuk saldo Tokopedia yang bisa dicairkan ke rekening pribadi tanpa biaya. Dinaran dikenakan biaya 5.000 setiap kali jual emas.

Syariah
Saya belum pelajari sisi syariah jual beli emas online ini. Tapi Tamasia adalah satu satunya yang berani menyatakan bahwa jual beli mereka syariah. Dinaran dan Tokopedia tidak menyatakan transaksi mereka syariah.

Konsekuensi menambal embel-embel syariah adalah konsekuensi dunia akhirat. Penjual harus siap menanggung dosa jika memang transaksinya tidak sesuai dengan tata cara yang diatur syariat.

Fasilitas cetak emas
Tamasia memiliki fasilitas cetak emas. Emas bisa dikirim ke kantor Pos terdekat dengan notifikasi yang bisa dipantau langsung dari HP. Untuk cetak, diperlukan biaya tambahan. Tokopedia tidak memiliki fasilitas cetak emas. Dinaran mengklaim bisa cetak emas.

Tapi ketika kemarin saya coba klik, fiturnya masih dalam pengembangan. Melihat reputasinya, saya yakin fitur itu cuma hiasan alias abal-abal. Sejenis clickbait, dimana kita tergiur untuk klik, ternyata isinya tidak sesuai.

Fitur cetak emas itu penting ya geng. Karena dengan fitur ini, kita bisa jadikan emas kita emas fisik dan menjual nya kepada pihak selain penjual emas kita. Selama kita tidak bisa cetak emas, kita akan terikat dengan penjual emas online. Artinya transaksi jual beli kita cuma sama dia. 

Misalkan begini. Saya beli emas di penjual X. Ketika emas itu masih berupa emas online, saya hanya bisa jual di penjual X. Emas tidak bisa dijual di Y. Artinya harga jual emas ditentukan oleh penjual X. Tapi ketika saya cetak emasnya, saya bisa jual dimana saja, termasuk di toko emas langganan, penjual Y, penjual Z, dan lain sebagainya.

Fasilitas kartu
Tamasia dan Tokopedia tidak punya fasilitas kartu ini. Uang untuk beli dan jual akan difasilitasi oleh kartu debit yang sudah kita miliki. Kartu justru ditawarkan oleh dinaran dengan gembar gembor, katanya menggunakan portal GPN.

Padahal, mayoritas bank nasional kita sudah memakai GPN. Tidak percaya?cek kartu atau atau debit anda. Pasti ada gambar burung disudut kartu. Itulah logo GPN.

Justru menurut saya, kartu Dinaran cuma menambah  ketebalan dompet kita. Belum lagi biaya cetak kartu dan administrasi bulanan yang bakal dikenakan.

Tamasia dan Tokopedia memanfaatkan pencairan dana lewat rekening bank umum nasabah. Prosesnya instan dan tidak ribet. Jadi menurut saya kartu Dinaran adalah fasilitas yang tidak penting dan proyek cari untung tambahan dinaran.

Program bonus dan afiliate
Kalian tau afiliate? Gampangnya adalah program kerjasama marketing dengan membayar jasa seseorang apabila orang tersebut berhasil menjualkan produk. Nah di Tamasia ada program afiliate dengan metode referral. Anda bisa dapat cash 10.000 dan bisa dijadikan emas jika ada orang yang membeli emas dengan kode dari anda. Menarik kan?

Tokopedia ada program bonus yang bisa dijadikan voucher belanja dan makan-makan di restoran restoran gaul anak muda dan keluarga. Lalu Dinaran? Ada memang program free cash. Tapi ketika di klik, gak ada respon, alias asap saja.

Sekalipun Dinaran baru saja diluncurkan sekitar 6 bulan yang lalu, aplikasi ini menyaingi Tamasia syariah dalam hal jumlah pengguna berkat influencernya yang viral dan penuh konspirasi. 

Namun sayangnya, hingga 6 bulan janji-janji dan omongan tinggi si penjual, seperti adanya kartu, cetak emas fisik, dinaran dolar, tidak dapat dibuktikan hingga kini. Bahkan hanya untuk sekedar validasi akun saja memerlukan waktu berbulan-bulan.

Belum lagi protes para pembeli yang merasa tertipu karena uang mereka berkurang kena spread. Berarti banyak dari mereka yang tidak paham benar dan hanya terpesona lalu ikut-ikutan.

Jika masalah sederhana ini saja tidak dapat diatasi oleh Dinaran, bagaimana dengan janji promosi lainnya? Menurut saya, promosi sales panci jauh lebih kredibel dan bermartabat.

KESIMPULAN
Agar lebih mudah, saya buat dalam bentuk tabel berikut.

Tidak diragukan lagi, Tamasia masih merupakan platform jual beli emas terbaik.

Demikian ulasan dan review saya geng. Semoga bermanfaat dan hati-hati dalam membeli emas online. Sekali lagi saya ingatkan, emas bukanlah investasi sesungguhnya. Dengan membeli, bahkan menimbun emas, hartamu cuma berguna bagi dirimu sendiri.

Investasi sesungguhnya adalah kemanfaatan hartamu bagi sesama. Maka daripada mengalihkan uang kita menjadi emas, kita bisa kembangkan portofolio harta dengan mendirikan bisnis sendiri, berinvestasi di saham atau memberikan pinjaman modal. Dengan demikian, uang berputar dan bermanfaat bagi sesama.

Salam sukses geng.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun