Mohon tunggu...
Thoriequl haq
Thoriequl haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unja

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gen Z Harus Paham! Kenali Bulimia Nervosa Terkhususnya pada Anak Muda

3 Desember 2023   12:13 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan Emosi dan Depresi (Pixabay / 1388834) 

Tidak hanya itu, Menurut (Nevid S.J., Rathus A.,S.,Greene B. 2018) pada penelitiannya dalam beberapa kasus, individu yang mengalami gangguan makan juga dapat mengalami perubahan dalam peran sosial mereka. Anak-anak dengan gangguan makan mungkin mendapati diri mereka menjadi pusat perhatian dalam keluarga mereka, menerimaperhatian yang lebih besar dari orang tua mereka daripada yang biasanya mereka terima.

  • Faktor Sosial Budaya

Ilustrasi Social Culture ( IStrockPhoto / Tero Vesalainen) 
Ilustrasi Social Culture ( IStrockPhoto / Tero Vesalainen) 


Dikutip dari (The McKnight Investigators, 2003, Mendez, 2005) Beberapa ahli dalam bidang sosiokultural mengarah pada tekanan dan ekspektasi sosial yang dibebankan terutama pada perempuan muda di masyarakat sebagai faktor yang berkontribusi terhadap gangguan makan. Dorongan untuk mengubah bentuk tubuh dan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh saat ini merupakan penyebab penting terhadap gangguan makan (Brannan & Petrie, 2011; dibandingkan laki-laki Chernyak & Lowe, 2010). Membandingkan tubuh sendiri secara berbeda yang cenderung kearah negatif dengan orang lain dalam hal penampilan dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap tubuh (Myers & Crowther, 2009)

  • Faktor Emosional.

Ilustrasi Perempuan Emosi dan Depresi (Pixabay / 1388834) 
Ilustrasi Perempuan Emosi dan Depresi (Pixabay / 1388834) 

Menurut (Jacobi et al. 2004) Wanita muda pengidap bulimia nervosa cenderung memiliki lebih banyak masalah emosional dan harga diri yang lebih rendah dibandingkan pelaku diet lainnya. kondisi emosi negatif dengan contoh kecemasan dan depresi dapat memicu episode makan berlebihan (Reas & Grilo, 2007).

Dikutip juga dari (Kent & Waller, 2000) dalam penelitiannya, seiring disertai dengan gangguan lain yang dapat didiagnosis, seperti depresi, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan terkait zat. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa bentuk makan berlebihan merupakan upaya untuk mengatasi tekanan emosional. Sayangnya, siklus makan sebanyak-banyaknya dan buang air besar justru memperburuk masalah emosional, bukan meringankannya. Wanita dengan bulimia memiliki kecenderungan mengalami kekerasan seksual dan fisik pada masa kanak-kanak dibandingkan wanita lain.

Upaya Apa yang Dapat Dilakukan?


Sebagai seorang yang biasa saja, apa sih yang dapat kita lakukan saat di sekitar kita terdapat orang yang mengalami Bulimia Nervosa? Ada beberapa upaya atau dukungan yang dapat kita berikan kepada seseorang yang memiliki gangguan Bulimia Nervosa. Seperti membantunya memberikan pemahaman terkait bahwa gangguan makan itu bukan hanya sekedar masalah fisik, tetapi juga masalah kesehatan mental yang bisa saja kompleks. Selanjutnya, alangkah baiknya jika kita tidak memberikan komentar ataupun kritik terkait penampilan fisik atau berat badan mereka. Dikarenakan salah satu faktor yang mendorong seseorang dapat terkena gangguan makan Bulimia Nervosa adalah terkait Body Image atau keinginan mereka akan bentuk tubuh yang sempurna. dan yang terakhir yaitu kita bisa menawarkan / mendorong mereka untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental seperti Psikolog dan Psikiater

Jika kamu ataupun orang di sekitarmu mengalami bulimia nervosa jangan pernah ragu untuk segera mendatangi tenaga profesional seperti Dokter, Psikolog, dan Psikiater. Dikarenakan akan ada beberapa tindakan yang akan diberikan tenaga medis diantaranya adalah :

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Ilustrasi CBT ( IStockPhoto / Microgen) 
Ilustrasi CBT ( IStockPhoto / Microgen) 


Berdasarkan buku Abnormal Psychology karya Jeffrey S. Nevid, S. A. Terapis CBT membantu individu yang mengalami Bulimia Nervosa untuk menantang pemikiran dan keyakinan yang merugikan diri mereka sendiri, seperti harapan yang tidak realistis dan perfeksionis tentang diet dan berat badan. Salah satu pola pikir disfungsional yang umum adalah pemikiran dikotomis, yang mendorong individu untuk melakukan pembersihan saat mereka melanggar pola makan ketat.

  • Psikodinamik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun