Mohon tunggu...
Thoriequl haq
Thoriequl haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unja

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gen Z Harus Paham! Kenali Bulimia Nervosa Terkhususnya pada Anak Muda

3 Desember 2023   12:13 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemberian Obat oleh Dokter ( IstockPhoto / SIRINYAPINNGAM )

A. Episode pesta makan yang berulang. Episode pesta makan ditandai dengan kedua hal berikut:

1. Makan, dalam jangka waktu tertentu (misalnya, dalam jangka waktu 2 jam), sejumlah makanan yang pastinya lebih besar dari apa yang dimakan kebanyakan orang pada periode yang sama waktu dalam keadaan serupa.

2. Perasaan tidak mampu mengontrol makan selama episode tersebut (misalnya perasaan seperti itu tidak bisa berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang dimakannya).

B. Perilaku kompensasi yang tidak tepat dan berulang untuk mencegah penambahan berat badan, misalnya sebagai muntah yang disebabkan oleh diri sendiri, penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, obat lain, puasa atau olahraga berlebihan.

C. Makan berlebihan dan perilaku kompensasi yang tidak tepat rata-rata terjadi minimal seminggu sekali selama 3 bulan.

D. Evaluasi diri terlalu dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan.

E. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif pada episode Anoreksia Nervosa.


Faktor - Faktornya Apa Saja?

Setelah mengetahui akan beberapa ciri - ciri dari Bulimia Nervosa, kita juga harus mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan seseorang dapat terkena Bulimia Nervosa.

  • Faktor Keluarga
    Ilustrasi Keluarga yang tak Harmonis (IstockPhoto / Fizkes )
    Ilustrasi Keluarga yang tak Harmonis (IstockPhoto / Fizkes )

Menurut (Giordano, 2005. Rottom-Viesel & Allan, 2014). Gangguan makan seringkali menjadi salah satu akibat dari masalah dan konflik dalam latar belakang keluarga. beberapa ahli teori berpendapat bahwa beberapa remaja mungkin menggunakan penolakan untuk makan sebagai alat untuk membalas dendam kepada orang tua mereka, sebagai reaksi terhadap perasaan kesepian yang mereka rasakan di lingkungan keluarga mereka. Banyak remaja perempuan yang mengalami gangguan makan berasal dari keluarga yang mengalami disfungsi, ditandai dengan konflik yang tinggi dalam keluarga dan perilaku orang tua yang terlihat sangat protektif di satu sisi, namun kurang memberikan dukungan dan perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun