Mohon tunggu...
Natural Religion
Natural Religion Mohon Tunggu... Petani - Energi Religious

PACUAN DEMOKRASI BERLUMPUR MILLENIAL

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lunturkan Hati Membatu

27 Februari 2019   08:39 Diperbarui: 27 Februari 2019   10:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nasibmu negeriku

tumpahan tanah airku

kaya dengan semestamu

saripatimu mengurai nasabku

pepohonmu yang rindang dengan dedaunmu nan lebat

meneduhkan nalar bercakrawala

keluasanmu menyenangkan kegalauan senda gurauku

semprotan conditioner menyejukkan sesak di dadaku

akar akarmu kokohkan pengabdianku

lambaiyan kelapa dengan kelenturan berjuta guna

tertanam makna kehidupan penghuni semesta

yang melukis wajah kesentosaan,

negeriku nan indah mempesona naluri jiwaku

negeriku... kau tetap tanah tumpahku

pancaran cahayamu mengarahkan i'tikadku pada titik kesucian

hembusan sepoimu meluluhkan naluri yang membeku

kedipan ayat digelap malammu lunturkan hati yang membatu

negeriku....nasibmu...kejayaanmu...(Asrarulhaq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun