Keuntungan dari menjadi tuan rumah dilaksanakannya acara Grand Prix Motorcycle Racing ini adalah bagaimana Indonesia dapat menganggap acara ini sebagai sebuah pendekatan internasional yang tujuannya adalah menegaskan dan mengangkat kembali posisi Indonesia agar dapat kembali bersaing dalam sektor pariwisata dengan negara lain setelah mengalami lockdown pandemi COVID-19, serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia.
Namun, di tengah-tengah semua dampak positif yang telah diberikan oleh acara MotoGP Mandalika, ternyata ada dampak negatif yang juga berpengaruh terhadap Indonesia, lebih spesifiknya terhadap masyarakat lokal Lombok.Â
Adanya sengketa lahan dimana aksi blokade jalan dan membakar ban sempat dilakukan, masyarakat lokal Lombok melakukan aksi tersebut dikarenakan merasa tidak dilibatkan atau diikutsertakan dalam pelaksanaan MotoGP Mandalika tersebut.Â
Tercatat pula 150 warga yang menjadi korban pengusiran secara paksa karena tanah mereka yang digusur agar dapat digunakan sebagai sirkuit. Perlu diperhatikannya perilaku masyarakat juga penting, karena jangan sampai masyarakat lokal mengadopsi budaya asing atau gaya hidup western dan mengubur sosial-budaya asli masyarakat Lombok.Â
Selain itu, perlu diperhatikan juga kesejahteraan masyarakat lokal Lombok agar mereka tidak hanya menjadi pekerja selagi hanya pemilik modal dari luar daerah yang mengendalikan semuanya di daerah milik masyarakat lokal Lombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H