Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid berkomitmen untuk mengoptimalkan peran Badan Bank Tanah dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto. Badan Bank Tanah akan digunakan untuk empat hal utama:
1. Menopang swasembada pangan
2.Menopang swasembada energi
3.Mendukung program hilirisasi
4.Menyediakan pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
Ketahanan Pangan Keluarga Awal Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah menegaskan menghentikan impor komoditas strategis (beras, jagung, gula, dan garam) tahun 2025 dan bercita-cita mencapai swasembada pangan dalam jangka empat sampai lima tahun ke depan (2028-2029). Menjadi seorang yang tumbuh dibesarkan sebagai anak petani, saya bangga dengan program ini dan pastilah berharap mempunyai andil turut menyukseskannya. Sehingga cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia bukanlah omong kosong atau sekedar rencana.
Sejak berkeluarga dan tinggal di kota, saya tetap mempertahankan kebiasaan berkebun dari awalnya menanam bunga merambah ke tanaman “dapur” seperti daun bawang, seledri, kencur, cabe, hingga bayam. Tanaman itu gampang tumbuh meski hanya dengan memakai pot dan tidak rewel perawatan walau untuk hasil kurang maksimal.
Meski begitu, saya tetap senang sebab dengan menanam cabe rawit, misalnya ketika kemarin harga cabe mencapai 100 ribu rupiah lebih, saya bisa menghemat hingga enam ribu rupiah untuk membuat sambal. Belum dihitung penghematan lainnya dengan daun bawang, olahan bayam yang bisa memangkas anggaran belanja harian. Penghematan itu bisa digunakan untuk tambahan uang jajan anak.
Jika kembali ke Badan Bank Tanah, dalam fungsi pemanfaatan tanah, Badan Bank Tanah dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain berupa kerja sama pemanfaatan tanah dengan pihak lain. Dan dalam fungsi pendistribusian tanah yaitu mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan pembagian tanah.