Psikologi berasal dari bahasa Yunani, "psyche" yang artinya jiwa dan "logos" artinya ilmu. Jadi, secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang. Belajar psikologi berarti mempelajari aspek psikologis yang ada pada siswa, sehingga guru memiliki sebuah dasar dalam menjalankan pembelajaran yang efektif yang bisa diterapkan pada setiap karakteristik siswa dan juga bisa untuk menentukan strategi dalam pembelajaran, apakah itu baik atau tidak. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas Pentingnya Pemahaman Psikologi Bagi Guru Sebagai PendidikÂ
Pembahasan
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari psikologi. Pengetahuan psikologis tentang siswa sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, penguasaan ilmu psikologi harus menjadi syarat mutlak bagi calon guru. Guru sebagai pembimbing, pendidik, dan pelatih siswa tentunya perlu memahami segala aspek perilakunya sendiri dan perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama semua aspek perilaku siswa, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan jika Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sedangkan arti dari Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Selain itu dalam pasal 39 ayat 2, Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru harus memiliki 4 kompetensi, salah satunya adalah kompetensi pendagogik. Kompetensi pendagogik guru adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki guru untuk mengelola proses belajar mengajar atau berinteraksi dengan belajar mengajar siswa. Dalam kompetensi ini, guru harus menguasai karakteristik siswa, teori belajar dan prinsip belajar mengajar, pengembangan kurikulum, pendidikan dan pembelajaran, pengembangan potensi siswa, metode komunikasi, evaluasi dan evaluasi pembelajaran. Dengan bantuan pengetahuan psikologis yang dimiliki oleh guru, dapat membantunya mewujudkan kompetensi ini.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru mempelajari psikologi pendidikan, karena ilmu ini diajarkan di tingkat universitas. Oleh karena itu, meskipun metode pengajaran sudah banyak, masih banyak guru yang menggunakan metode pengajaran tradisional, seperti ceramah. Meskipun demikian, pendidik (terutama guru) harus memiliki atau menguasai pengetahuan psikologi pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik siswa melalui proses pengajaran yang efektif dan sukses. Pengetahuan psikologi pendidikan guru memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan di sekolah.
Karena mereka tidak pernah belajar psikologi pendidikan, misalnya ketika merekrut siswa berkebutuhan khusus, guru tidak menerima siswa berkebutuhan khusus, hanya siswa normal. Padahal, siswa berkebutuhan khusus juga membutuhkan pendidikan yang sama dengan siswa normal. Karena pada zaman dahulu ketika psikologi pendidikan tidak berkembang pesat, anak-anak berkebutuhan khusus dianggap gila dan gila, dan mereka tidak layak mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, berbeda dengan guru yang mempelajari psikologi pendidikan. Guru memperhatikan minat dan kebutuhan siswa. Tidak hanya untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk mengetahui bagaimana mendidik siswa dengan baik. Misalnya, guru memiliki siswa berkebutuhan khusus, maka mereka akan tahu bagaimana memungkinkan siswanya menerima layanan dan pendidikan yang sesuai di sekolah dan lingkungannya.
Sebagai seorang guru atau calon guru, kita tidak hanya harus menguasai pengetahuan mata pelajaran saja, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola sekolah, dan memiliki pengetahuan tambahan seperti psikologi, agar mengetahui minat dan kebutuhan yang sesuai pada tahap perkembangan siswa. Sekalipun belum pernah mempelajari psikologi, guru dapat mengajar berdasarkan intuisi dan pengalaman, serta memahami tindakan yang harus diambil ketika menghadapi masalah di sekolah. Akan lebih baik jika kita memiliki dukungan pengetahuan psikologi, yang dapat diperoleh dari perpustakaan, situs web, seminar, dll.
Penutup
Kesimpulan
Tujuan dari pendidikan yaitu adanya proses perubahan didalam aspek berbagai aspek, seperti aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik dari suatu individu ataupun kelompok. Didalam faktor psikologis ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu Minat, bakat, perhatian, motif, intelegensi, kesiapan dan kematangan.Psikologi berasal dari bahasa Yunani, "psyche" yang artinya jiwa dan "logos" artinya ilmu. Jadi, secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang. Guru sebagai pembimbing, pendidik, dan pelatih siswa tentunya perlu memahami segala aspek perilakunya sendiri dan perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama semua aspek perilaku siswa, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif.Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari psikologi. Pengetahuan psikologis tentang siswa sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, penguasaan ilmu psikologi harus menjadi syarat mutlak bagi calon guru. Guru sebagai pembimbing, pendidik, dan pelatih siswa tentunya perlu memahami segala aspek perilakunya sendiri dan perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama semua aspek perilaku siswa, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif.