Namun yang menjadi perenungan dalam penulis sampai hari ini ialah tentang tersuratnya makna genosida di dalam 1 Samuel 15:3, 18 pada zaman itu.
Mengapa TUHAN Allah sebegitu terang-terangan tanpa ada yang tersembunyi menuliskan di Kitab orang percaya (Kristen ) tentang pemusnahan suatu "bangsa"?
Jawabannya, karena sumber sejarah yang sama dalam Alkitab diturunkan dari sumber Kitab Torah, Kitab Musa Kitab orangnya Israel. Â Sejarah dan Kitab agama samawi itu memiliki sumber dan sejarah yang sama, maka penulis menyakini bahwa meskipun memiliki sumber sejarah yang sama, namun interpretasi pastilah sangat berbeda dari apa yang tertulis di 1 Samuel 15:3, 18. Tentulah orang Kristen tidak memahaminya demikian.
Penulis percaya, bahwa tidak relevan lagi genosida zaman dahulu Kitab ini diturunkan dengan zaman sekarang yang lebih dirindukan khalayak ramai perdamaian dunia.
Jadi, penekanan penulis ialah manusia-manusia yang di kolong langit berhak hidup tanpa direnggut kehidupannya lewat dampak perang apa pun dan dari mana pun perang itu terjadi---Selalu ada alasan dibalik lahirnya kehidupan tanpa kehidupan itu dimatikan lewat peperangan, hanya karena kepentingan geopolitik semata. #hentikanpeperanganitusekarang
Pertanyaan Perenungan bagi semua insan yang hidup di bawah kolong langit ini:
* Apakah GENOSIDA dapat dibenarkan pada suatu (satu) ras, suku, bahasa dan bangsa?
* Apa argumentasi Anda terhadap 1 Samuel 15:3, 18 bahwa apakah ayat ini telah melegitimasikan GENOSIDA pada suatu "bangsa"?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI