Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi yang Memikat

7 Juni 2024   10:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi langkah-langkah menulis paragraf deskripsi yang memikat. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Pendahuluan

Hallo Kompasianer! Sudah sejauh manakah para Kompasianer menulis? Apakah spirit menulis Kompasianer masih terjaga? Masih konsisten seperti pertama kali menulis di platform Kompasiana, 1 artikel 1 hari? Atau tidak? Dan atau malah menaikkan kekonsistenannya dengan menulis 2 atau lebih artikel dalam 1 hari?

Doa dan harapan saya, kita semua, para Kompasianer tetap eksis, semangat dan konsisten menulis, ya! Kali ini, saya ingin berbagi tulisan seputar apa dan bagaimana menulis paragraf deskripsi.

Menulis itu menyenangkan loh! bagi saya, "Menulislah untuk hidup. Hiduplah untuk menulis."

Menulis adalah kegiatan menuangkan ide, gagasan, konsep, pikiran, ataupun imaginasi ke dalam bentuk tulis (cetak maupun sosial media atau platform Kompasiana).

Sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa, menulis merupakan aspek yang paling sulit di antara keterampilan lainnya, seperti mendengarkan, berbicara, dan membaca.

Pada kegiatan menulis, setiap orang dituntut mencurahkan segala pengetahuan, mungkin experience dan kemampuan lainnya untuk dapat menghasilkan sebuah "tulisan".

Tulisan yang baik umumnya dihasilkan oleh orang gemar membaca, berwawasan luas, banyak mendengarkan segala sesuatu, dan mempunyai kemampuan berpikir yang baik.

Leonhardt (2005:103) berpendapat bahwa kebiasaan membaca sangat penting bagi keberhasilan menulis.

Tulisan yang baik memiliki alur, isi, dan kebahasaannya yang baik. Dari segi alur, tulisan yang baik mempunyai alur berpikir yang urut, dan berkesinambungan. 

Dari segi isi, tulisan yang baik memuat informasi yang benar-benar akurat dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dan dari segi kebahasaan, karangan yang baik menggunakan ejaan yang benar, diksi yang variatif, kalimat yang efektif, dan paragraf yang padu.

Mengutip dari Keraf (1995:16) deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu obyek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga obyek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu.

Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Deskripsi lebih memberikan citra yang menarik mengenai objek itu. Deskripsi banyak kaitannya dengan hubungan panca-indera dan pencitraan, maka banyak tulisan deskripsi di klasifikasikan sebagai tulisan kreatif.

Definisi Paragraph Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua panca-indera dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek, sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan.

Contohnya:

Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang.

Dikutip dari Anwar Hasnun (2006:25) paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca.

Paragraf adalah kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Paragraf hanya terdiri dari satu tema. Paragraf bukan satu kalimat, tetapi beberapa kalimat yang memiliki satu pokok pikiran.

Pokok pikiran dalam paragraf didukung oleh adanya kesatuan arti yang bersumber dari beberapa kalimat. Jadi, paragraf bukan kumpulan dari beberapa kalimat yang tidak memiliki kesatuan arti.

Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui panca-indera, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung.

Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang bisa ditangkap dengan panca-indera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah seseorang yang cantik molek, atau seseorang yang putus asa, alunan musik atau gelegar guntur, dan sebagainya.

Unsur-unsur Paragraf Deskripsi

Unsur-unsur paragraf deskripsi dalam hal ini berarti bagian-bagian yang membangun paragraf deskripsi. Unsur itu jugalah yang sekaligus menjadi patokan penilaian suatu paragraf deskripsi, apakah paragraf yang ditulis itu sempurna atau tidak.

Wandono dalam Siburian (2010:18) mengemukakan unsur-unsur paragraf deskripsi berikut ini: Unsur isi, dalam paragraf deskripsi, isi merupakan aspek penilaian.

Isi mencakup topik dan urutan pengembangannya. Sebuah topik dapat bersumber dari pengalaman, pengetahuan, imajinasi, pendapat dan keyakinan, fakta.

Jadi paragraph tersebut mungkin menyajikan pendapat, keyakinan, fakta, pendapat sikap, tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya.

Sebuah topik dalam paragraf dirumuskan lagi ke dalam sub topik sehingga terbentuk kerangka yang baik, atau urutan pengembangannya dalam sebuah paragraf.

Isi paragraf yang baik harus memperlihatkan urutan pengembangan yang cukup mendetail, serta disusun dengan cermat dan logis. Dengan demikian, susunan paragraf menjadi teratur dan penulis tidak keluar dari sasaran yang telah dirumuskan.

Dalam sebuah paragraf organisasi isi perlu diperhatikan. Organisasi isi dalam paragraf adalah mengolah bahan, mengaturnya, mengembangkannya serta menyusunya dalam struktur yang logis.

Organisasi isi yang baik harus memperhatikan kohesi dan koherensi. Kohesi dapat terlihat melalui penyusunan atau hubungan kalimat yang logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraph menjadi satu padu, utuh dan kompak.

Kepaduan ini dapat dibangun melalui kata penghubung, kata ganti dan kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Koherensi terlihat apabila kalimat yang satu dengan yang lain jelas menunjukkan hubungan timbal-balik yang logis serta secara jelas membahas satu gagasan utama.

Dalam paragraf deskripsi tentu ada namanya diksi (pilihan Kata). Dalam paragraf deskripsi, diksi membuat karangan lebih menarik.

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:264), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaanya) untuk mengungkapkan gagasan, sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Agar usaha mendayagunakan teknik penceritaan yang menarik lewat pilihan kata, maka diksi yang baik harus, pertama, tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang dialamatkan. Kedua, seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya. Ketiga, pilihan kata yang tepat adan sesuai hanya mungkin kalau ia menguasai sejumlah besar kosa-kata (perbendaharaan kata).

Dalam paragraf deskripsi terdapat yang namanya Impresionisme. Paragraf deskripsi impresionisme memperlihatkan dua hal.

Pertama adanya objek yang dilukiskan. Objek yang dilukiskan itu bersumber dari pengalaman, penamatan, imajinasi, dan sebagainya.

Dalam paragraf deskripsi pelukisan sebuah objek harus menarik perhatian, sehingga benar-benar dapat dilihat, didengar, dibaca dan dirasakan oleh pembaca.

Kedua, adanya rincian terhadap objek yang dilukiskan. Rincian tersebut dapat berupa ciri atau detail-detail sebuah objek. Objek yang dilukiskan dai rincian tersebut akan memperlihatkan sebuah paragraf deskripsi yang menarik.

Dengan demikian sebuah karangan deskripsi dapat memenuhi keberadaanya sebagai sebuah paragraf deskripsi yang khas.

Jadi, jelaslah bahwa sesuatu (objek) yang ingin dilukiskan haruslah memiliki rincian yang dipandang menonjol mengenai objek itu. Rincian terhadap objek tersebut juga dapat membedakan antara objek yang dilukiskan dengan objek lainnya. Dengan demikian paragraf deskripsi tersebut akan terlihat menarik.

Macam-macam Paragraf Deskripsi

Secara umum, paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu: Paragraf deskripsi spasial dan paragraf deskripsi objektif.

Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi, agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.

Contohnya:

Malam gelap gulita di hulu sungai Brantas. Ketahuan! Sebentar-sebentar hiruk pikuk yang tiada berketentuan itu menjadi satu dengan gagap gempita yang mendashyatkan dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja rimba alam jatuh ke tanah untuk selama-lamanya.

Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya 'tak akan berhenti. Tak ada kasihan- mengasihani, yang rebah tinggal rebah, tak akan ada yang mengangkatnya.

Sekali-kali terang cuaca hutan belantara itu, seperti diserang api. Tetapi kenyataanya dalam sekejap mata hilangnya cahaya yang berani menyerbukan dirinya ke tengah peperangan itu, dimusnahkan oleh musuh lamanya, "raja gulita".

Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya, sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.

Agar suatu objek mampu membangkitkan daya khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca.

Apabila objek yang dilukiskan itu adalah seseorang, perinciannya dapat dilakukan terhadap aspek fisik maupun aspek rohaninya. Aspek rohani meliputi perasaan, watak, bakat, peranannya dalam suatu bidang kerja dsb.

Contohnya:

Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki. Namanya Paijo. Dia memakai celana pendek dan baju kaos yang telah sobek-sobek, yang melukiskan kemelaratan dan kemiskinan yang sehari-hari dideritanya.

Pada dadanya yang bidang dan berisi, lengannya yang kukuh penuh urat dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya.

Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan hidup yang telah ditempuhnya penuh rintangan dan duri.

Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

  1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
  2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera.
  3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
  4. Pola Pengembangan.
  5. Pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan ruang dan waktu.
  6. Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.

Berikut penulis akan menguraikan apa dan bagaimana cara langkah-langkah menulis paragraf deskripsi.

Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi

Yang pertama menentukan tema, lalu menetapkan tujuan penulisan, seperti; mengumpulkan bahan, membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan, dan merevisi karangan.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua panca-indera dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan.

Unsur-unsur paragraf deskripsi dalam hal ini berarti bagian-bagian yang membangun paragraf deskripsi sebagai: Isi, koherensi, diksi (pilihan kata), dan impresionisme.

Lalu kemudian macam-macam paragraf deskripsi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu: Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.

Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.

Agar suatu objek mampu membangkitkan daya khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca.

Ciri-ciri paragraf deskripsi: Menggambarkan atau melukiskan sesuatu, penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera, membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri, pola pengembangan, pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan ruang dan waktu.

Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.

Langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi adalah: Menentukan tema, menetapkan tujuan penulisan, mengumpulkan bahan, membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan, dan merevisi karangan.

Demikianlah penjelasan-penjelasan seputar menulis paragraf deskripsi. Semoga pembaca mendapat manfaatnya. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun