Hadir mu 'bak pelangi yang selalu tersenyum
Sosok mu pun bagaikan mentari pagi yang selalu bersinar cerah
Kau bagaikan dermaga yang kerap menantikan hadirnya kapal
Ya, kau!
Sosok yang hanya bisa ku pandangi dari sosial media mu
Sosok yang hanya bisa ku dengar di story ceritera sosial media mu
Tanpa bisa ku menggapai mu
Semua yang telah kita lewati, maybe!
Semua yang telah kita lakukan bersama, apakah pernah?
Ya, semua masa-masa yang indah
Jangan kau lupakan
Aku masih mengingat mu
Di antara senyum dan tangis itu
Aku masih mengingat mu
Di antara tawa dan sedih yang kurasa
Akankah kau tahu?
Dapatkah kau mengerti?
Bahwa tawa dan bahagia mu berarti untukku?
Mungkin tidak. semoga aku salah!
Meski kau 'tak terlahir dari orang tua yang sama dengan ku
Namun aku menganggap mu dan menyayangi mu
Kini, hari-hari ku terasa sepi tanpa panggilan spesial itu
Aku menangis menahan perih
rasa yang bergejolak di kalbu
Menahan rindu yang sangat mendesak
Berharap kau merasakan ku saat ini...saat ini juga!
Kenangan itu menjadikan sejarah, meski dahulu searah
Medan, 05 Juni 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI