Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Itu

5 Juni 2024   18:18 Diperbarui: 5 Juni 2024   18:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kenangan itu. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Namun aku menganggap mu dan menyayangi mu

Kini, hari-hari ku terasa sepi tanpa panggilan spesial itu

Aku menangis menahan perih

rasa yang bergejolak di kalbu

Menahan rindu yang sangat mendesak

Berharap kau merasakan ku saat ini...saat ini juga!

Kenangan itu menjadikan sejarah, meski dahulu searah

Medan, 05 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun