Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Misteri Kepribadian Manusia: Antara Tampak dan Tak Tampak

4 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 4 Juni 2024   14:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Terasing dari Dirinya Sendiri

Keterasingan dari dirinya sendiri mempunyai tiga sisi. Pertama, si pekerja menjadi terasing dari produknya. Pekerja tidak memiliki hasil pekerjaannya. Produknya adalah milik pemilik pabrik. Dengan begitu, yang dikerjakannya tak ada artinya bagi dirinya.

Kedua, karena produk pekerjaan terasing darinya, tindakan bekerja itu sendiri pun kehilangan arti bagi si pekerja. Di dalam pekerjaannya, manusia tidak dapat mewujudkan hakekatnya sebagai manusia bebas dan universal. Ia bekerja karena terpaksa, demi bertahan hidup. Di situ ia mengalami keterasingan dari pekerjaannya.

Ketiga, bekerja adalah tindakan hakiki manusia. Di dalam pekerjaan yang dijalankan secara terpaksa, semata-mata demi mencari nafkah, manusia memperalat dirinya.

Bekerja bukan lagi untuk mengembangkan diri atau merealisasikan bakat dan kemampuan, melainkan untuk bertahan hidup.

Ia tidak lagi bebas karena bekerja atas dasar paksaan majikan, dan pekerjaannya tidak lagi universal, karena melulu terarah pada pemenuhan fisik dalam hidup sehari-hari.

*Terasing dari Orang Lain

Terasing dari hakekat dirinya berarti juga manusia terasing dari sifat sosialnya. Ia terasing dari sesamanya.

Di dalam keterasingan dari sesama terdapat kepentingan-kepentingan yang bertentangan. Pertama, terjadi perbedaan kelas antara kelas pekerja dan kelas pemilik.

Kedua kelas ini saling bertentangan satu sama lain. Pertentangan tersebut bukanlah pertentangan emosional tidak saling menyukai, melainkan pertentangan kepentingan.

Kelas pemilik menginginkan keuntungan setinggi-tingginya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya (biaya produksi, upah buruh dan fasilitas pekerja seminimal mungkin).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun