Seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya pun kegirangan memuji Allah akibat kesembuhan yang dialaminya dalam nama Yesus (Kis. 3:2, 8-9). Dia sembuh akibat kepercayaannya dalam Nama Yesus (3:16). Akibat kesembuhan orang lumpuh tersebut, orang-orang yang biasa yang mengenal dia pun terheran dan memuliakan Allah dalam nama Yesus (4:21).
Para murid (rasul) yang mendengar kesaksian Petrus dan Yohanes yang didatangi oleh imam-imam dan pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki (4:1, 23) pun berseru dalam doa kepada Allah dalam nama Yesus (4:24). Orang-orang percaya yang menemani Petrus pun saat pergi memberitakan Injil kepada Kornelius dan seisi rumahnya memuliakan Allah melalui nama Yesus, akibat keheranan mereka, bahwa pada bangsa-bangsa lain pun, Allah mencurahkan Roh-Nya (10:46).
Ketika Petrus mempertanggungjawabkan pemberitaan dan baptisan yang ia lakukan kepada Kornelius di hadapan para rasul, para rasul dan orang-orang percaya lainnya pun memuliakan Allah lewat nama Yesus (11:18). Bahkan orang-orang yang tidak mengenal Allah memuliakan firman Tuhan melalui nama Yesus (13:48). Saat ketika Paulus dan Silas didera dan dipenjara pun menyanyikan puji-pujian kepada Allah oleh karena memberitakan nama Yesus (16:25).
Barrett berkata: "Paul and Silas in their prayers... A natural recourse for Christians in distress. Cf. 12.5; James 5.13. Paul and Silas were singing OT Psalms or new compositions on similar lines (cf. the hymns in the Lucan infancy stories and the Qumran Hodayoth). Singing in prison may be a literary convention, intended to show the coolness, courage, and faith of the prisoners. Luke, with the earth quake and release to come, is building up a dramatic story, but it is not necessarily at this point unhistorical. Men in prison for their faith have praised God."
Ketika Paulus pergi mengunjungi Yakobus dan bersaksi mengenai pekerjaan Allah di dalam dirinya, membuat mereka yang mendengar Paulus memuliakan Allah (21:20).
Tiada kemuliaan sejati ditemukan selain di dalam nama Yesus. Memuliakan Allah berarti mengenal nama Yesus. Kemuliaan dunia pun tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan melalui nama Yesus Sang Hakim yang kelak akan datang kedua kalinya. Setiap orang percaya sudah saatnya lebih sungguh lagi memuliakan Allah dalam nama Yesus Kristus.
Jadi, dalam banyak ayat-ayat yang dipaparkan di atas dan sehubungannya dengan kemuliaan Allah melalui nama Yesus di dalam Kitab Kisah Para Rasul telah membuat kita mengerti dengan seksama akan pentingnya memuliakan Allah dalam nama Yesus Kristus.
Dalam Nama Yesus Ada Keselamatan
Dalam Kitab Kis. 4:12 secara eksplisit dituliskan bahwa dalam nama Yesus ada keselamatan. Demikian isinya, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Tom Wright dalam bukunya Kisah Para Rasul untuk Semua Orang Jilid 1 mengatakan: "Para rasul berdiri dengan kuasa otoritas Allah memberitakan tidak ada nama lain yang dapat menyelamatkan manusia selain di dalam nama Yesus. Memangnya, dengan nama siapa lagi orang bisa diselamatkan?"
Lebih lanjut Horton berkata: "Salvation is found in an one else, for there is no other name under heaven given to men by which we must be saved." Then Peter explains what this means: There is no salvation in anyone else (the salvation which they hoped to be brought by the Messiah is not in anyone other than Jesus), "for there is no other name under heaven given to men [human beings] by which we must be saved." "Must" (Gk. dei) is an emphatic word indicating compelling necessity. If we do not find salvation through the name (Person) of Jesus, we shall never find it. Nowhere in the entire world is there another Savior there never has been and never will be."
Dalam Surat Kis. kita mendapati bahwa dalam nama Yesus Kristuslah ada pengampunan dosa (2:38), yang berseru dalam nama Yesus akan diselamatkan (2:21), dalam nama Yesus ada kesembuhan dan mujizat (3:6), dan iman dalam nama Yesus menguatkan orang yang sakit (3:16).
Dalam nama Yesus yang tersalib dan dibangkitkan itu menguatkan dan memampukan untuk bersaksi ditengah-tengah orang (4:10). Nama Yesus membuat segala musuh-musuh Allah bertekuk dan ketakutan dalam mendengar pengajaran di dalam nama-Nya (4:18; 5:40a).
Dalam awal pertobatan Paulus ketika berjumpa secara langsung dengan Yesus melalui penglihatan, Paulus pun langsung memberitakan dan mengajar di dalam nama  Yesus ada keselamatan di kota Damsyik (9:27).
Banyak juga orang yang telah mendengar pemberitaan Injil dan langsung dibaptis dalam nama Tuhan Yesus (2:38; 10:48; 19:5). Seperti halnya yang dilakukan Petrus terhadap Kornelius dan seisi rumahnya, dimana ini kali pertama Petrus memberitakan Injil kepada orang di luar Yahudi, dan langsung percaya dan dibaptis dalam nama Yesus.
Bock dalam bukunya yang berjudul Acts, Baker Exegetical Commentary on The New Testament menjelaskan: "Peter is led to comment on what should be done next. He calls for immediate baptism, since the Gentiles have received the Spirit just as those present at Pentecost had in Acts 2 (also 11:15, 17; 15:8, 11). Peter understands the significance of the Spirit's distribution. The Spirit is the sign of the eschaton's presence and shows that God is blessing Gentiles directly. Peter asks if there is anything to prevent their being baptized. The interrogative particle unni (mti) tells us the expected answer: "No, nothing should prevent this" (Culy and Parsons 2003: 216). So baptism follows in the name of Jesus Christ (8:36), and Peter stays with Cornelius for several days, implying that he sees these Gentiles now as "clean." As with the Ethiopian eunuch, there is nothing to hinder baptism or fellowship."
Jelas bagi kita bahwa dalam nama Yesus ada keselamatan (lihat: keselamatan kekal). Ketidakpercayaan di dalam nama Yesus dipastikan tidak beroleh surga, dan itu sama dengan menghujat Roh Kudus. Di dalam nama Yesus kuasa penyelamatan Allah terlaksana dengan sempurna.
Itu sebabnya bagi Kekristenan nama Yesus adalah segala-galanya. Tiada nama lain, selain nama Yesus dalam iman orang Kristen. Dan salah satu pengajaran fundamental dalam iman Kekristenan ialah percaya dalam nama Yesus Kristus atau yang biasa dikenal dengan soteriologi.
Kesimpulan
Dunia dan segala apa yang ada di dalamnya akan lenyap. Firman Tuhan telah memberitahukan itu kepada kita.
Namun ada yang pasti, yang tidak akan lenyap dari dunia ini, yakni nama Yesus Kristus Sang Kasih Sejati. Ke-eksistensi-an nama Yesus sudah tidak diragukan lagi dalam kemuliaan dan keselamatan yang daripada Allah.
Pun begitu dalam Surat Kisah Para Rasul, nama Yesus ada begitu banyak disebutkan. Baik dalam hal keselamatan maupun dalam memuliakan Allah, semuanya di dalam dan melalui nama Yesus saja, tidak dengan nama yang lain.
Penulis sangat bersyukur oleh pertolongan Allah boleh (dimampukan) percaya dan beriman dalam nama Yesus Kristus. Kiranya artikel sederhana ini memberkati para pembacanya. Soli Deo Gloria!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H