Itu sebabnya penulis setuju dengan program dan visi pemerintah dengan melakukan hilirisasi. Termasuk hilirisasi di bidang teknologi informasi digital. Segala hal yang berkaitan dengan kemajuan Indonesia; baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kehutanan dan bahkan di bidang teknologi informasi, semua pabrik-pabrik pembuatannya termasuk starlink harus bertempat tinggal di Indonesia.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Budi Arie, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) berkali-kali menekankan bahwa Starlink harus menempatkan NOC (network operation center) mereka di Indonesia. Jika ada NOC Starlink di Indonesia, pemerintah dan otoritas keamanan bisa memantau jaringan Starlink untuk menghindari potensi pelanggaran hukum.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa keunggulan menggunakan Starlink di Indonesia, mengingat Indonesia adalah daerah maritim, yang mana di setiap daerah-daerah masih sebagian mengalami kesulitan akses-akses internet karena Indonesia adalah daerah kepulauan. Barangkali Starlink adalah salah satu solusinya, sebab kedatangan Starlink justru menjadi solusi logis bagi masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Apa keunggulan Starlink? Starlink beruntung karena bagian dari SpaceX, starlink juga rutin bermitra dengan negara-negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia dan juga termasuk Indonesia. Starlink penyedia internet satelit yang unlimited. Satelit Starlink terbaru memiliki elemen komunikasi laser untuk mengirimkan sinyal antar-satelit, sehingga mengurangi ketergantungan pada beberapa stasiun Bumi.
Pada akhirnya, biarlah setiap masyarakat Indonesia, harapan penulis, menjadi manusia-manusia yang melek teknologi dan Informasi digital serta memiliki SDM yang berdaya saing global di kanca Internasional. Dengan begitu kita bisa satu langkah maju menjadi negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H