Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Tidak Wajib, Mengapa UKT Mahal?

17 Mei 2024   20:40 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:16 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis dkk sekelas di halaman sekolah. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori 2010/Alex Mulandar De Richard

Tidak mengapa, sebab setiap jalan-jalan anak manusia memiliki jalannya sendiri karena anugerah dari Sang Atas.

Kepanjangan UKT

Apa itu UKT? mengutip dari KOMPAS.COM, kepanjangan UKT ialah uang kuliah tunggal. Maksudnya adalah besaran jumlah biaya untuk belajar di sebuah universitas. 

Peraturan tentang UKT muncul berbarengan dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 55 Tahun 2013.

Dalam pasal 1 ayat 3 di Permendikbud menyatakan, uang kuliah tunggal merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa-mahasiswi berdasarkan kemampuan ekonominya. Biaya UKT tersebut dikurangi biaya yang ditanggung pemerintah.

UKT juga keseluruhan biaya operasional setiap mahasiswa-mahasiswi per semester pada program studi di PTN (Perguruan Tinggi Negeri). 

Setiap mahasiswa-mahasiswi yang mendapatkan keringanan uang kuliah dari pemerintah, UKT dimaksudkan untuk meringankan beban mahasiswa dan orangtuanya atau walinya.

Lebih lanjut penulis mengutip dari Kompasiana.com, menurutnya, seperti dikutipnya dari KOMPAS.COM, studi lanjut di perguruan tinggi hanya diperuntukkan bagi lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah yang ingin mendalami lebih lanjut suatu ilmu tertentu dan spesifik.

Itu berarti sama saja dengan mengatakan bahwa tidak semua lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah harus melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi karena sifatnya adalah pilihan.

Memang penulis adalah tidak lulusan dari perguruan tinggi negeri. Sehingga tidak merasakan apa itu namanya UKT mahal (pada masa itu). Penulis hanya lulusan dari Sekolah Tinggi Teologi yang ada di Sumatera Utara. 

Tepatnya STT BMW Medan (Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Medan). Sekolah notabene keagamaan. Dalam hal ini perguruan tinggi swasta Kristen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun