Mohon tunggu...
Haposan Christian
Haposan Christian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Merupakan Siswa SMA

mempunyai hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Sekolah Homogen Mampu Meningkatkan Fokus Belajar?

17 November 2024   21:08 Diperbarui: 17 November 2024   21:39 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong Eksplorasi Minat Tanpa Batasan Gender

Di SMA Kanisius, siswa memiliki kebebasan untuk mengejar minat dan bakat mereka tanpa terbebani oleh stereotip gender. Misalnya, siswa laki-laki yang tertarik pada seni atau teater tidak merasa canggung untuk aktif di bidang tersebut karena semua siswa memiliki kesempatan yang sama.

Kegiatan ekstrakurikuler seperti paduan suara dan drama sering menjadi ajang bagi siswa untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Bahkan, banyak alumni SMA Kanisius yang sukses di bidang seni berawal dari pengalaman mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini.

Pengelolaan Kelas yang Efektif

Di SMA Kanisius, pengelolaan kelas menjadi lebih efisien karena guru dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan karakteristik siswa laki-laki. Para guru memahami bahwa siswa laki-laki cenderung lebih kompetitif dan membutuhkan pendekatan yang lebih aktif dalam pembelajaran.

Contohnya, dalam pelajaran sains, guru sering menggunakan pendekatan berbasis proyek yang mendorong siswa untuk bekerja sama menyelesaikan masalah. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan hidup seperti kerja sama tim dan pemecahan masalah.

Mengurangi Risiko Gangguan Sosial

Sekolah homogen seperti SMA Kanisius juga terbukti memiliki tingkat gangguan sosial yang lebih rendah. Karena siswa memiliki latar belakang yang serupa, potensi konflik akibat perbedaan gender atau stereotip dapat diminimalkan.

Selain itu, fokus siswa pada pencapaian pribadi dan kelompok membuat mereka lebih termotivasi untuk meraih hasil terbaik. Budaya ini menciptakan suasana kompetitif yang sehat, di mana siswa saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.

Tantangan yang Perlu Diatasi

Namun, seperti sistem lainnya, sekolah homogen tidak luput dari tantangan. Salah satunya adalah terbatasnya interaksi dengan siswa dari jenis kelamin lain. Dalam kehidupan nyata, kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai individu dari latar belakang berbeda sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun