Mohon tunggu...
Hanip Ibrahim
Hanip Ibrahim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sarjana Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran -> Laziale--> The Gunners --> Cules --> Mes que Un Sejarah --> "Belajar Memperbaiki diri dari apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan dirasa oleh Kulit"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dapat Uang Banyak Lewat Pernikahan sesaat .. Gaya Hidup 'si'Compet

30 Januari 2017   15:50 Diperbarui: 13 Februari 2017   13:33 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Biarkan saja aku menjanda

kawin lagi (kawin lagi) cerai lagi (cerai lagi)

baru saja kawin selingkuh lagi

baru saja rujuk bubar lagi

kawin lagi (kawin lagi) cerai lagi (cerai lagi)

baru saja putus ya nyambung lagi

kawin cerai lagi aku malu (bikin kepala pusing)

aduh (aduh emak) aduh emak aduh bapak

jangan paksa aku kawin lagi (kawin lagi kawin lagi)

daripada (daripada) kawin cerai nanti (kawin cerai)

aku malu sama pak penghulu

biarkan saja aku menjanda

kawin lagi (kawin lagi) cerai lagi (cerai lagi)

baru saja kawin selingkuh lagi

baru saja rujuk bubar lagi (bikin kepala pusing)

biarkan aja aku menjanda

biarkan saja aku menjomblo

Lagu 3 Madu tentang kawin cerai ini adalah salah satu lagu yang kudengar setelah mendengar kisah seorang sahabat terbaikku. Kejadian nyata, ya karena perkiraanku. Kejadian seperti ini hanya terjadi di kalangan Selebritis, Partai Politik, atau orang-orang terkemuka. Kawin Cerai seolah hanya budaya para orang-orang hebat yang menuntut sesuatu yang hiperbola dalam pandangan umum. Uang yang dihamburkan untuk pesta pernikahan, Tamu Undangan yang diundang dalam rangka Syukuran Besar anaknya, mungkin hanya sebatas numpang lewat karena tebalnya muka dan tebalnya uang. Gaya dan budaya para artis barat ini, dilakukan dalam khazanah ketimuran merupakan hal yang sangat mungkin baru saya dengar.

Kawin Cerai seperti hal yang biasa saja tidak ada harganya. Padahal sepengatuhanku sebagai orang yang tidak tahu ilmunya. Cerai sangat tidak disukai Sang Maha Pencipta, Cerai membutuhkan proses yang cukup lama. Apalagi jika sang wanita yang meminta cerai Suaminya, atau bahkan Orangtuanya yang meminta sang Suami untuk menceraikan anaknya. Alkisah Terlalu banyak cerita mengenai kawin cerai yang tak bisa ditutup-tutupi. Sahabat terbaikku sedang kebingungan, semoga cerita tulisan ini bisa mendapatkan banyak masukan dari para pembaca. Baik dan Buruk suatu proses kehidupan, sudah berada di dalam jalurnya. Cerita ini berupaya untuk tidak menceritakan aib seseorang atau aib suatu kaum, hanya menceritakan suatu kejadian yang nyata.

Pada suatu hari di suatu Bank, ada seorang pegawai yang sedang kebingungan dalam mencari seorang pasangan hidupnya.  Sudah lama dan sudah cukup usia juga untuk beliau menikah. Sudah curhat sana-sini, sudah mencari sana-sini, sudah dijodohkan sana-sini, sepertinya sang Pegawai dengan Inisial WA ini masih belum menemukan ke"sregan" dalam hatinya. Dirinya Ingin menikah tapi hatinya ingin memilih yang tepat. Sampai suatu waktu datanglah seorang Mahasiswi yang merupakan Nasabah tetap dari Bank tersebut, datang ke sana untuk keperluan permasalahan Utang Piutang. IR namanya. IR kebetulan dihadapkan langsung dengan sang pegawai Bank, WA. IR dan WA dalam urusan perbankan sering bertemu beberapa waktu sampai pada akhirnya keduanya saling bertukar nomor Handphone dan aplikasi Chat.

Singkat Cerita WA dan IR suka berbagi suka dan duka dan mungkin Saling suka menyukai. Jalan kanan Jalan Kiri begitulah kemungkinan anak muda melakukan perjalanan Pacarannya. Baik atau buruk mereka menganggapnya sebagai suka suka diusia muda. Keinginan WA untuk menikah mempersingkat canda tawa mereka, mempersingkat kebingungan status mereka. WA melamarnya dan ingin menjadikan IR seorang istrinya untuk selamanya. Pembicaraannya berlangsung singkat, IR menyuruh agar WA mendatangi Orang tuanya. Dengan gaya yang keren dan parlente, bermodalkan motor dan status pegawai Bank. WA akhirnya berkunjung ke rumah orang tua IR. Dengan maksud yang sangat baik, meminang anaknya untuk menjadikan istrinya dunia dan akhirat. Suci sekali niat WA ini. 

Setelah bertanya terkait BEBET BOBOT dan BIBIT, orang tua IR kemudian merestui WA untuk membicarakannya di tingkat II, antara orang tua dan orang tua. WA pun kemudian pulang dan menceritakan terkait keinginannya untuk menikah. Tak lama Orang tua WA dan WA mendatangi kedua orang tua IR bermodalkan mobil sewaan dan oleh-oleh seadanya. Orang tua IR dan WA tampak saling menerima satu sama lain. Bahkan ada cerita yang menarik, bahwa neneknya WA adalah temannya neneknya IR sewaktu dulu. singkatnya, semakin memperkokoh niat tulus dan suci sehingga mempererat silaturahmi dan merasa senasib sepersaudaraan. Orang Tua IR akhirnya setuju dan akan mendatangi orang tua WA di kediamannya untuk menentukan tanggal pernikahan. Tak lama dari itu Handphone IR berbunyi yang kebetulan handphone tersebut sedang di genggam oleh WA, dalam panggilan tersebut tertulis My Boy. WA tanpa curiga memberikan Handphone tersebut kepada IR. IR mengangkatnya dan tak lama memberikan handphone tersebut kepada ayahnya. 

Isi pembicaraan ayahnya di Handphone dengan orang yang bertuliskan My Boy. "sudah kamu ga usah datang ke rumah ini, ga usah bawa orang tua kamu kerumah ini, Bapa dan Ibu sudah setuju dengan orang ini, mereka dah serius dan minggu depan mau menyusun jadwal nikahnya. si Neng juga sudah mau buat nikah dengan pegawai Bank ini. kamu tuh punya apa, kan sama-sama masih kuliah kaya si Neng. Silahkan luluskan dulu kuliahnya cari kerja, nanti juga kalo dah ada jodohnya ketemu. Awas jangan Main 'Begituan' Saya juga Bisa, disini banyak ahlinya" Tutup telponnya

Beberapa Hari Kemudian, Orang tua IR dan IR datang mengunjungi orang tua WA di kediamannya. untuk memperjelas terkait pernikahan mereka, orang tua WA menanyakan pada IR, apakah benar IR mau menikah dengan WA. IR pun menjawabnya dengan lantang. Ya dia mau menikah dengan WA tanpa ada paksaan. Keikhlasan yang langsung dari dalam hati. dan orang tua WA memberikan dana untuk pernikahan sebesar 240 juta Rupiah. Diterima dengan baik oleh orang Tua IR.  Begitulah perkiraan suasana hati pada saat itu. Orang Tua IR sudah setuju untuk menikahkan anaknya dengan WA dan menentukan tanggal pernikahannya tersebut. Akhirnya diputuskanlah 23 November 2016 di rumah kediaman istrinya. IR dan WA terlihat girang karena akan segera menikah. Bahkan sebelum tanggal tersebut mereka berdua memutuskan untuk melaksanakan pre-wedding terlebih dahulu. berfoto ria sana-sini, berfoto dengan biaya yang cukup. Foto prewedding tersebut dijadikan sebagai foto untuk penghias di tempat pernikahannya nanti. Sayangnya, foto prewedding mereka tidak terlihat kemesraan, mungkin, karena foto preweddingnya saling membelakangi. kaya logo Juventus Hahaha.. 

Usut punya usut, WA bekerja di tempat yang tak jauh dari rumah orang tua nya  IR, dan IR kuliah di Kota lain yang jauh dari tempat kerja WA bahkan orang tuanya. Andaikan mereka jadi menikah, SABTU dan MINGGU adalah waktu yang tepat untuk keduanya saling bertemu, menjalin cinta dan kasih, setelah menikah.
Tibalah saat di hari pernikahan, WA dengan gagahnya berdandan seganteng mungkin. Mengenakan jas yang bermerk walaupun hanya menyewanya, dan menggunakan mobil bagus walaupun hanya meminjam. WA dan keluarga besarnya menggunakan 4 buah mobil menuju ke tempat pernikahan akan berlangsung. di Tengah perjalanan, dan tak pernah disangka, Petugas dari Kementerian Perhubungan dan Polisi dengan Motor dan Mobil Patrolinya datang menghampiri rombongan mobil tersebut. Semua Kaget dan terheran-heran, tentang gerangan yang terjadi.

Saat jendela mobil dibuka, sang petugas dari Kementerian Perhubungan tersebut berkata, Apakah ini Rombongan mempelai Pria WA yang akan menikah dengan IR, sambil mengelus dada para penumpang di mobil tersebut menjawab Iya, betul itu kami. Sang petugaspun langsung berkata, baik, kami akan kawal anda untuk sampai ke tempat pernikahan secara lancar dan aman. Motor sang Kementerian perhubungan tersebut kemudian bergerak didepan, diikuti 4 mobil rombongan pria dan ditutup oleh Mobil Patroli Polisi di belakangnya. 

Sang Pengantin, Orang tua dan Saudara-saudaranya merasa terkagum-kagum dengan sambutan dari Pihak mempelai wanita. Sambutan yang cukup meriah sampai kehadiran Mobil dan Motor Patroli dari Kementerian Perhubungan dan Polisi tersebut tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Wow Keren, Gila. Syukur hanya itu yang bisa di lakukan oleh kedua orang Tua WA, karena orang tua IR ternyata serius dan bangga WA di hormati oleh Kedua orang tuanya IR. di tempat pernikahan dengan budaya setempat, WA di sambut sesuai dengan budaya di daerah tersebut. Begitu mendebarkan, begitu mempesona, dan begitu indah. 

WA dan IR terikat dalam satu ikatan suci pernikahan. Keduanya sudah bersumpah setia dan berjanji suci sesuai dengan agama Islam. Lelakinya seorang Pria yang sholeh dan sang wanita seorang Gadis yang sholeha. Selain penjemputan dengan mobil Patroli, hal luar biasa lain yang terjadi di pernikahan ini adalah datangnya para pejabat tinggi, dimulai Setda, Anggota DPD, para camat dan Lurah, dan para pakar politisi hadir, para petinggi di Bank, para petinggi di perusahaan -perusahaan swasta, POLRI, TNI AD-AL-AU, dan orang terkemuka di daerah sana. Hadir sebagai tamu kehormatan. Luar Biasa. Sungguh terkenal orang tua IR dan IR ini, begitu pujiku.

Selesai Resepsi pernikahan, orang tua WA dan keluarga pamitan pada WA dan keluarga IR. Mereka pulang dengan hati yang lega, karena WA, sang anak yang didambanya akhirnya menikah juga. WA dan IR sama-sama membantu kedua orang tua IR untuk membereskan sesuatu yang harus dibereskan. Hingga keduanya kelelahan dan memasuki kamar Pengantin yang sudah dihias demikian rupa indahnya. Seperti biasa bagaimana Suami dan istri bergumul di Malam Pengantin. Mereka pun melakukannya. Sampai tertidur dengan Pulas. 

Di Pagi hari sang suami, WA, kaget karena tidak melihat istrinya, IR disampingnya. Kemudian dia Mandi dan melakukan aktifitas lainnya sambil menunggu IR pulang, karena Handphone IR tidak bisa dihubungi. Sore Hari IR pulang, ternyata IR bersama ibunya yang seorang Bidan  berada di Puskesmas seharian. Ibunya kemudian berkata pada WA, a WA tadi IR habis disuntik KB biar ga punya anak. WA pun kaget, karena IR tidak bilang pada WA dan ibunya juga tidak bilang pada WA. Kenapa tidak minta persetujuan dari WA dulu ? begitu ujarnya dalam hatinya.
Karena ada Kuliah, IR siap siap berangkat ke kota lain. WA sudah menawarkan untuk mengantarnya namun IR menolaknya. Alasannya simple sudah biasa jalan sendiri ke Kampus. IR biasa berangkat Minggu sore ke Kota lain untuk kuliah dan kembali ke rumahnya pada Rabu Malam. iya IR hanya kuliah 3 hari di kota lain.
Minggu ke 1 berikutnya WA pulang dari kerja, kemudian pulang ke rumah mertua yang disayangnya. tentunya untuk menemui sang istri yang dicintainya. Saat sampai kerumah, yang hanya butuh setengah jam perjalanan dari Kantornya sampai ke Rumah Mertua Indahnya, WA kaget karena istrinya tak ada dirumahnya, menunggu seperti layaknya istri yang menunggu kepulangan suaminya dari lelah lepas bekerja.  Saat berangkat ke Dapur, disana pun tak ada makanan yang tersisa. WA hanya pasrah diri, dan keluar untuk membeli sekedar Mie rebus ataupun baso. Selepas dari membuat Baso, WA melihat ayah mertuanya sedang berkumpul dengan teman-temannya di suatu tempat. Selidik-selidik sang ayah dan kawan kawannya itu sedang memainkan Kartu bersama. Tertawa terbahak-bahak keriangan. WA memberanikan diri untuk menanyakan dimanakah gerangan istrinya. Sang ayah menjawabnya dengan santai, bahwa istrinya gakkan pulang karena akan menginap di Puskesmas tempat ibundanya bekerja sebagai Bidan. Tentu saja menginap disana bersama ibunya. Setelah itu, WA pulang ke rumah, sholat, mengaji dan kemudian tertidur. 

Kebesokan harinya di siang hari, sang ibu dan sang istri tercintanya pulang dari puskesmas. Tentunya WA sangat senang sekali kedatangan istrinya, Rasa kesal semalem tidak pernah dia fikirkan. Sang Istri kemudian mandi dan siap-siap untuk keberangkatannya kuliah. Tak lama kemudian Sang istripun berangkat sendiri ke Kota lain, di antar oleh Ajudan atau bawahan dari Sang Ayah. Loh, kok ajudan. Iyalah kan ayahnya Pejabat terhormat di Desanya. Beliau adalah Pejabat Desa yang berhasil menggulingkan para Pejabat Desa Korup di Desanya. Kehebatan beliau ini membuatnya dipercaya untuk menjabat sebagai pejabat desa di Desa tersebut. Berita mengena para pejabat era kepemimpinan sebelumnya sudah banyak beredar di media massa. Setelah keberangkatan IR ke Kampung Halamannya, WA didatangi sang ibunda yang sangat WA sayangi. Sang Ibunda berkata, sebagai suami dan perjanjian di masa awal sebelum menikah, WA sudah berjanji untuk membayarkan semua biaya Kuliah IR. iya WA mengakuinya. 

Sang Ibunda meminta kepada WA uang sebesar 6 Juta Rupiah untuk membayar SPP anaknya padahal Pergantian semester masih 1 Bulan lebih lagi, Uas Pun belum mulai. Tak apalah ujarnya, demi ibu tersayang dan istri tercintanya. WA pun ke ATM dan menyerahkan uang sebesar 5 juta kepada sang ibunda. Karena itu uang di ATMnya yang terakhir pada bulan itu. WA pun berjanji akan melunasi yang 1 juta pada saat dia gajian. Sang ibunda tersayang kemudian mengiyakannya. Seperti malam kemarin dan minggu kmren, WA hanya tidur sendirian, dan keesokan harinya berangkat bekerja seperti biasa.

Minggu ke 2 berikutnya seperti biasa, WA tak melihat istrinya dirumah. IR, sang istri dengan sang ibu sedang di Puskesmas. Namun beda dengan malam sebelumnya, JUmat malam tersebut sang Istri pulang dengan Ibunya. Diajaklah sang istri ke Kamar, setelah ada pembicaraan singkat. Sang Istri tercinta ini mengucapkan kata yang sangat mengagetkannya. A saya minta Cerai. WA pun kaget, loh emang ada masalah apa ?. Saya Ga cinta sama aa, saya dari dulu juga ga suka sama AA. Loh kok, ada apa ini ? Pokoknya saya minta cerai. Karena ada perselisihan ini, sang istri melarang suaminya untuk tidur seranjang dengan dia. Suaminya duduk di tikar dan istrinya ada di kasur. Besok paginya ibunya mengajak anaknya kembali untuk menemaninya di puskesmas. dan seperti biasa tak ada makanan sedikitpun untuk WA. Mie lagi dan Baso Lagi. 

Minggu ke 3 berikutnya WA cukup punya nyali untuk membawa istrinya. Jumat Malam, Wa meluncur dari Kantornya dan datang ke Puskesmas untuk menjemput sang istrinya tercinta, namun ibunya melarangnya. Entah apa yang dibicarakan. pada endingnya, sang istri merelakan dirinya untuk ikut bersama WA. WA ingin mengajak istrinya kerumah orang tua WA. karena sudah malam hari WA dan istrinya sampai di rumah orang tua WA pada tengah malam. Menurut beberapa keterangan pada malam itu dirumah orang tua WA, ada sesuatu yang terjadi, Intinya WA mengajak IR untuk melakukan Hubungan agar orang tua WA tak curiga kalo mereka sedang bertengkar atau mungkin pada saat itu WA dan IR hanya berantem secara virtual di dalam kamar. Karena pada Shubuhnya IR memaksa WA untuk mengajaknya pulang kembali kerumah orang tuanya. Seperti biasa salam sapa dan sayang pada sang besan. Pulanglah IR dan WA kembali kerumah orang tuanya IR. dan Seperti biasa WA sendirian dirumah dan IR menginap di Puskesmas.

Minggu ke 4 berikutnya Sang istri tercinta, setiap bertemu, marah-marah dan minta dicerai dan sang ibunda tersayang menjelaskan pada WA bahwa anaknya itu merasa tidak dinafkahi lahir dan bathin oleh WA. WA pun dengan nyali berani, mengungkapkan bahwa betul gajinya di Bank hanya Rp 1 juta. Namun dia sanggup untuk menafkahi istrinya. Tak lama WA bercerita soal kesanggupannya, Ibunda tersayang mengungkapkan bahwa IR sangat butuh Laptop untuk keperluan kuliahnya. IR pun mengiyakan kalo dia butuh Laptop. WA dengan ringan tangan merogohkan kartu kreditnya dan kemudian membelikannya Laptop seharga Rp 5 Juta untuknya. ya kurang lebih Processor i3 lah, sudah cukup mumpuni untuk seukuran laptop. Alhasil demi istri, walaupun harus ngutang dengan kartu kredit, sang suami rela membelikannya Laptop terbaru. Senang bukan main, laptop tersebut di bawa IR ke Kampusnya di kota lain. seperti biasa WA hanya makan mie dan baso hasil beli sendiri dan masak sendiri.

Minggu ke 5 berikutnya, sang Ibunda menghampiri WA, dan meminta uang sisanya yang dulu Rp 1 Juta rupiah. tanpa malu dan tanpa basa-basi. Karena kebetulan sudah gajian, uang gajiannya 1 juta tersebut diberikanlah pada sang ibunda. Anaknya IR pun diajak keluar untuk ke Puskesmas. Alesannya sih mau di ajak buat ngobrolin soal kuliah. seperti biasa WA tidur sendiri dan makan sendiri, sedangkan sang ayah mertuanya nongkrong diluar, Main Judi, Minum Alkohol, Bincang Basi, dengan persenan dari Uang dana Desa yang berasal dari DJPK. Pejabat itu harus merakyat agar dicintai rakyat dan disegani musuh. Kira -kira gitulah jawaban sang ayahanda.

Minggu ke 6 berikutnya, WA tak menemui istrinya dirumahnya. Karena merasa takut berdosa, takut istrinya berangkat tanpa ijin suaminya, WA memberanikan diri untuk menelpon IR, namun tak dianggkat, barulah setelah menelpon sang ibunda tersayang. Diberitahu bahwa IR, Ayah dan Ibu serta keluarganya sedang menuju bogor mengunjungi saudaranya disana.  Tak mau pusing WA langsung meluncur ke Bandung hanya sekedar untuk melepaskan lelah.

Minggu ke 7 berikutnya, Sang istri tercinta, tiba-tiba memaksa WA untuk mengiyakan dia soal cerai. Karena daya tahannya sudah sedikit surut, WA pun akhirnya marah. terjadilah percekcokan antara kedua bibir pengantin baru ini. Ibundanya datang dan bicara maaf ya A, lagi pusing soal kuliah si neng nya. Ibunya pun membawa IR keluar dari Rumah. Tak lama sang ayahanda tercinta datang menghampiri WA. A coba deh biar mulus, biar tenang, biar masalah rumah tangganya bisa kelar, datangin Ustad itu tuh. yang disebelah sana. coba tanyakan pada dia solusinya. Karena merasa di beri hati oleh sang ayah tercinta, WA datang dan menghampiri ustad tersebut, kalo kata orang sana sih dikatakan orang pintar. WA disuruh cerita permasalahan soal apa yang dialaminya. dari Nol sampai selesai. Jawaban dari Sang Ustad hanya simple. Waduh ada yah keluarga yang kaya gitu, Istri kaya gitu tuh dosa. Selesai. begitulah kira-kira jawaban si Ustad tersebut.

Minggu ke 8 berikutnya. Sang istri tiba-tiba datang lagi dengan raut wajah yang menyeramkan padahal wanita ini begitu cantiknya, manis, Rambutnya lemas, dan panjang terurai, Matanya sedikit sayu, Raut wajahnya tirus. Pada tengah-tengah jidatnya sedikit nonong, Raut wajahnya sedikit memerah, Mata besar dan lebar, dan Kedua pipinya tembem gembil, tipe lelaki zaman sekarang pokoknya. Secantik Sarpakenaka. Dia Pengen cerai terus itu lah yang dimintanya. Sang ayah pun tiba-tiba menghampiri, mari kita bicarakan nanti malam.  Akhirnya di malam hari. WA berposisi seperti seorang terdakwa yang dikelilingi banyak hakim, atau mungkin seperti penjahat yang dikelilingi banyak polisi, atau seperti yunior STKIP yang tidak melawan saat dipukuli oleh seniornya. begitulah kira-kira yang terjadi. Bukannya media mediasi namun hanya untuk meyakinkan kalo IR ingin cerai dan WA harus mau cerai. Parah

3 hari kemudian, pada saat WA sedang bekerja. Ayahanda tercinta menelpon WA. Bawa barang-barangnya, Keluar dari Rumah ini, Pulang sana ke rumah orang tuamu. Tapi WA dengan gagah berani, bicara, baik saya akan keluar dari Rumah ini tapi tolong jangan ada yang pegang barang-barangku. Sepulang dari kerja WA langsung kerumah mertuanya yang tercinta itu, sesampainya disana, Ayah Ibu dan IR ada disana, Salam tak dijawab, di ajak senyum terus cemberut, ditanya malah balik marah atau judes, Karena Kesal WA langsung membereskan semua pakainnya tak peduli apapun isinya. dia masukan Semuanya tanpa melipatnya. dan pergi dari rumah sang mertua tercinta untuk kembali ke rumah orang tua WA. haru dan sedih yang terjadi di keluarga orang tua WA. sang ayah dan Ibu WA  merasa tersakiti, ketiganya merasa tertipu, ketiganya merasa diperlakukan hina. kira kira demikian

2 hari setelah kejadian tersebut, sang ayah mertua yang mengusir tiba-tiba datang ke Bank tempat WA bekerja. kebetulan WA ada dilantai 2 dan sang ayah mertua datang di lantai 1. awalnya sih pinjam uang, tapi tiba-tiba sang ayah mertua manggil semua atasan tertinggi dikantor tersebut lalu menjelek-jelekkan WA di hadapan semua para petinggi bank tersebut serta menyambung-nyambungkannya dengan utang piutang dan lain-lain. Intinya sang ayah mertua menanamkan benih negatif tentang WA di hadapan para pejabat bank. Menjelang pulang ke rumah, WA ditahan oleh para bos. karena para bos itu marah-marah terkait urusan pribadi dan pekerjaan. WA diinterogasi WA dihina dan dicaci. tapi pada kesimpulan akhirnya. Jangan sambungkan urusan kerja dengan urusan pribadi, sambung si bos dipentutupan terakhir. Padahal Fitnah dari ayah mertua  dan Fitnah dari Ibunda Mertua yang selama ini dijadikan hasutan kepada para atasan di bank tersebut tidak dipermasalahkan. si Bos seperti takut membela sana dan membela sini, si Bos seolah khawatir kalo jabatannya tidak aman. Orang kuat seperti apakah bapaknya IR ini sehingga para pejabat dan para bos di perusahaan bisa takut sama beliau. (iya betul beliau seperti Preman)

Tak lama keesokan harinya, sang ayah tercinta menelponnya untuk meminta kembali Buku NIkah dan siap untuk menandatangani surat cerai. Karena Kamu akan diceraikan.
Sekarang urusannya hanya Ayah dan Menantu.. IBu Mertua dan Istri tak terlihat melakukan apapun.

Sedikit Mitos yang terjadi Di daerah tersebut

#Para Pejabat dihormati disana karena sering 'memberi' para pegawai

#Di Desa tersebut terhitung Banyak terjadi Perceraian di Pengadilan Agamanya

#Di Desa tersebut terhitung banyak sekali RANDA (perawan Janda) yang sudah menikah baik sudah punya anak maupun belum

#Di Desa tersebut banyak orang kaya yang Turun jadi Miskin jika menikah dengan orang  daerah tersebut

# Banyak Pelaku Bahkan Saksi yang mengatakan jika menikah dengan orang desa tersebut harus hati -hati

# Hampir ibu-ibu didaerah sana, walaupun punya penghasilan cukup, senang untuk mencari materi lain (agak Matre)

#Budaya kawin cerai disana, sampai saat ini belum diungkap Media.. 

# Setelah Cerai, Sang Istri berstatus Lajang kembali/ Janda sedangkan sang Suami berstatus Memiliki Istri

# Peras Menantu secepat mungkin dengan alasan bayar hutang untuk bekas biaya nikah yang megah ...

# Cari tamu dari kalangan Menengah ke atas, agar banyak dapat amplopnya. harus orang penting dan berduit Hohoho

# Biaya Pernikahan menggunakan uang negara (Gratis) toh saya Pejabat di daerah bisa pake APBD. haha

# Dapat uang banyak, bisa cuci uang lewat Judi, Bisa cari teman lewat Mabok, bisa pake nyuap sana sini.. Posisi Aamaaan

#Pernikahan hanya permainan, anak gadis hanya jadi umpan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun