Mohon tunggu...
Hanip Ibrahim
Hanip Ibrahim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sarjana Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran -> Laziale--> The Gunners --> Cules --> Mes que Un Sejarah --> "Belajar Memperbaiki diri dari apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan dirasa oleh Kulit"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dapat Uang Banyak Lewat Pernikahan sesaat .. Gaya Hidup 'si'Compet

30 Januari 2017   15:50 Diperbarui: 13 Februari 2017   13:33 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isi pembicaraan ayahnya di Handphone dengan orang yang bertuliskan My Boy. "sudah kamu ga usah datang ke rumah ini, ga usah bawa orang tua kamu kerumah ini, Bapa dan Ibu sudah setuju dengan orang ini, mereka dah serius dan minggu depan mau menyusun jadwal nikahnya. si Neng juga sudah mau buat nikah dengan pegawai Bank ini. kamu tuh punya apa, kan sama-sama masih kuliah kaya si Neng. Silahkan luluskan dulu kuliahnya cari kerja, nanti juga kalo dah ada jodohnya ketemu. Awas jangan Main 'Begituan' Saya juga Bisa, disini banyak ahlinya" Tutup telponnya

Beberapa Hari Kemudian, Orang tua IR dan IR datang mengunjungi orang tua WA di kediamannya. untuk memperjelas terkait pernikahan mereka, orang tua WA menanyakan pada IR, apakah benar IR mau menikah dengan WA. IR pun menjawabnya dengan lantang. Ya dia mau menikah dengan WA tanpa ada paksaan. Keikhlasan yang langsung dari dalam hati. dan orang tua WA memberikan dana untuk pernikahan sebesar 240 juta Rupiah. Diterima dengan baik oleh orang Tua IR.  Begitulah perkiraan suasana hati pada saat itu. Orang Tua IR sudah setuju untuk menikahkan anaknya dengan WA dan menentukan tanggal pernikahannya tersebut. Akhirnya diputuskanlah 23 November 2016 di rumah kediaman istrinya. IR dan WA terlihat girang karena akan segera menikah. Bahkan sebelum tanggal tersebut mereka berdua memutuskan untuk melaksanakan pre-wedding terlebih dahulu. berfoto ria sana-sini, berfoto dengan biaya yang cukup. Foto prewedding tersebut dijadikan sebagai foto untuk penghias di tempat pernikahannya nanti. Sayangnya, foto prewedding mereka tidak terlihat kemesraan, mungkin, karena foto preweddingnya saling membelakangi. kaya logo Juventus Hahaha.. 

Usut punya usut, WA bekerja di tempat yang tak jauh dari rumah orang tua nya  IR, dan IR kuliah di Kota lain yang jauh dari tempat kerja WA bahkan orang tuanya. Andaikan mereka jadi menikah, SABTU dan MINGGU adalah waktu yang tepat untuk keduanya saling bertemu, menjalin cinta dan kasih, setelah menikah.
Tibalah saat di hari pernikahan, WA dengan gagahnya berdandan seganteng mungkin. Mengenakan jas yang bermerk walaupun hanya menyewanya, dan menggunakan mobil bagus walaupun hanya meminjam. WA dan keluarga besarnya menggunakan 4 buah mobil menuju ke tempat pernikahan akan berlangsung. di Tengah perjalanan, dan tak pernah disangka, Petugas dari Kementerian Perhubungan dan Polisi dengan Motor dan Mobil Patrolinya datang menghampiri rombongan mobil tersebut. Semua Kaget dan terheran-heran, tentang gerangan yang terjadi.

Saat jendela mobil dibuka, sang petugas dari Kementerian Perhubungan tersebut berkata, Apakah ini Rombongan mempelai Pria WA yang akan menikah dengan IR, sambil mengelus dada para penumpang di mobil tersebut menjawab Iya, betul itu kami. Sang petugaspun langsung berkata, baik, kami akan kawal anda untuk sampai ke tempat pernikahan secara lancar dan aman. Motor sang Kementerian perhubungan tersebut kemudian bergerak didepan, diikuti 4 mobil rombongan pria dan ditutup oleh Mobil Patroli Polisi di belakangnya. 

Sang Pengantin, Orang tua dan Saudara-saudaranya merasa terkagum-kagum dengan sambutan dari Pihak mempelai wanita. Sambutan yang cukup meriah sampai kehadiran Mobil dan Motor Patroli dari Kementerian Perhubungan dan Polisi tersebut tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Wow Keren, Gila. Syukur hanya itu yang bisa di lakukan oleh kedua orang Tua WA, karena orang tua IR ternyata serius dan bangga WA di hormati oleh Kedua orang tuanya IR. di tempat pernikahan dengan budaya setempat, WA di sambut sesuai dengan budaya di daerah tersebut. Begitu mendebarkan, begitu mempesona, dan begitu indah. 

WA dan IR terikat dalam satu ikatan suci pernikahan. Keduanya sudah bersumpah setia dan berjanji suci sesuai dengan agama Islam. Lelakinya seorang Pria yang sholeh dan sang wanita seorang Gadis yang sholeha. Selain penjemputan dengan mobil Patroli, hal luar biasa lain yang terjadi di pernikahan ini adalah datangnya para pejabat tinggi, dimulai Setda, Anggota DPD, para camat dan Lurah, dan para pakar politisi hadir, para petinggi di Bank, para petinggi di perusahaan -perusahaan swasta, POLRI, TNI AD-AL-AU, dan orang terkemuka di daerah sana. Hadir sebagai tamu kehormatan. Luar Biasa. Sungguh terkenal orang tua IR dan IR ini, begitu pujiku.

Selesai Resepsi pernikahan, orang tua WA dan keluarga pamitan pada WA dan keluarga IR. Mereka pulang dengan hati yang lega, karena WA, sang anak yang didambanya akhirnya menikah juga. WA dan IR sama-sama membantu kedua orang tua IR untuk membereskan sesuatu yang harus dibereskan. Hingga keduanya kelelahan dan memasuki kamar Pengantin yang sudah dihias demikian rupa indahnya. Seperti biasa bagaimana Suami dan istri bergumul di Malam Pengantin. Mereka pun melakukannya. Sampai tertidur dengan Pulas. 

Di Pagi hari sang suami, WA, kaget karena tidak melihat istrinya, IR disampingnya. Kemudian dia Mandi dan melakukan aktifitas lainnya sambil menunggu IR pulang, karena Handphone IR tidak bisa dihubungi. Sore Hari IR pulang, ternyata IR bersama ibunya yang seorang Bidan  berada di Puskesmas seharian. Ibunya kemudian berkata pada WA, a WA tadi IR habis disuntik KB biar ga punya anak. WA pun kaget, karena IR tidak bilang pada WA dan ibunya juga tidak bilang pada WA. Kenapa tidak minta persetujuan dari WA dulu ? begitu ujarnya dalam hatinya.
Karena ada Kuliah, IR siap siap berangkat ke kota lain. WA sudah menawarkan untuk mengantarnya namun IR menolaknya. Alasannya simple sudah biasa jalan sendiri ke Kampus. IR biasa berangkat Minggu sore ke Kota lain untuk kuliah dan kembali ke rumahnya pada Rabu Malam. iya IR hanya kuliah 3 hari di kota lain.
Minggu ke 1 berikutnya WA pulang dari kerja, kemudian pulang ke rumah mertua yang disayangnya. tentunya untuk menemui sang istri yang dicintainya. Saat sampai kerumah, yang hanya butuh setengah jam perjalanan dari Kantornya sampai ke Rumah Mertua Indahnya, WA kaget karena istrinya tak ada dirumahnya, menunggu seperti layaknya istri yang menunggu kepulangan suaminya dari lelah lepas bekerja.  Saat berangkat ke Dapur, disana pun tak ada makanan yang tersisa. WA hanya pasrah diri, dan keluar untuk membeli sekedar Mie rebus ataupun baso. Selepas dari membuat Baso, WA melihat ayah mertuanya sedang berkumpul dengan teman-temannya di suatu tempat. Selidik-selidik sang ayah dan kawan kawannya itu sedang memainkan Kartu bersama. Tertawa terbahak-bahak keriangan. WA memberanikan diri untuk menanyakan dimanakah gerangan istrinya. Sang ayah menjawabnya dengan santai, bahwa istrinya gakkan pulang karena akan menginap di Puskesmas tempat ibundanya bekerja sebagai Bidan. Tentu saja menginap disana bersama ibunya. Setelah itu, WA pulang ke rumah, sholat, mengaji dan kemudian tertidur. 

Kebesokan harinya di siang hari, sang ibu dan sang istri tercintanya pulang dari puskesmas. Tentunya WA sangat senang sekali kedatangan istrinya, Rasa kesal semalem tidak pernah dia fikirkan. Sang Istri kemudian mandi dan siap-siap untuk keberangkatannya kuliah. Tak lama kemudian Sang istripun berangkat sendiri ke Kota lain, di antar oleh Ajudan atau bawahan dari Sang Ayah. Loh, kok ajudan. Iyalah kan ayahnya Pejabat terhormat di Desanya. Beliau adalah Pejabat Desa yang berhasil menggulingkan para Pejabat Desa Korup di Desanya. Kehebatan beliau ini membuatnya dipercaya untuk menjabat sebagai pejabat desa di Desa tersebut. Berita mengena para pejabat era kepemimpinan sebelumnya sudah banyak beredar di media massa. Setelah keberangkatan IR ke Kampung Halamannya, WA didatangi sang ibunda yang sangat WA sayangi. Sang Ibunda berkata, sebagai suami dan perjanjian di masa awal sebelum menikah, WA sudah berjanji untuk membayarkan semua biaya Kuliah IR. iya WA mengakuinya. 

Sang Ibunda meminta kepada WA uang sebesar 6 Juta Rupiah untuk membayar SPP anaknya padahal Pergantian semester masih 1 Bulan lebih lagi, Uas Pun belum mulai. Tak apalah ujarnya, demi ibu tersayang dan istri tercintanya. WA pun ke ATM dan menyerahkan uang sebesar 5 juta kepada sang ibunda. Karena itu uang di ATMnya yang terakhir pada bulan itu. WA pun berjanji akan melunasi yang 1 juta pada saat dia gajian. Sang ibunda tersayang kemudian mengiyakannya. Seperti malam kemarin dan minggu kmren, WA hanya tidur sendirian, dan keesokan harinya berangkat bekerja seperti biasa.

Minggu ke 2 berikutnya seperti biasa, WA tak melihat istrinya dirumah. IR, sang istri dengan sang ibu sedang di Puskesmas. Namun beda dengan malam sebelumnya, JUmat malam tersebut sang Istri pulang dengan Ibunya. Diajaklah sang istri ke Kamar, setelah ada pembicaraan singkat. Sang Istri tercinta ini mengucapkan kata yang sangat mengagetkannya. A saya minta Cerai. WA pun kaget, loh emang ada masalah apa ?. Saya Ga cinta sama aa, saya dari dulu juga ga suka sama AA. Loh kok, ada apa ini ? Pokoknya saya minta cerai. Karena ada perselisihan ini, sang istri melarang suaminya untuk tidur seranjang dengan dia. Suaminya duduk di tikar dan istrinya ada di kasur. Besok paginya ibunya mengajak anaknya kembali untuk menemaninya di puskesmas. dan seperti biasa tak ada makanan sedikitpun untuk WA. Mie lagi dan Baso Lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun