Mohon tunggu...
Hanip Ibrahim
Hanip Ibrahim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sarjana Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran -> Laziale--> The Gunners --> Cules --> Mes que Un Sejarah --> "Belajar Memperbaiki diri dari apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan dirasa oleh Kulit"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dapat Uang Banyak Lewat Pernikahan sesaat .. Gaya Hidup 'si'Compet

30 Januari 2017   15:50 Diperbarui: 13 Februari 2017   13:33 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

biarkan saja aku menjanda

kawin lagi (kawin lagi) cerai lagi (cerai lagi)

baru saja kawin selingkuh lagi

baru saja rujuk bubar lagi (bikin kepala pusing)

biarkan aja aku menjanda

biarkan saja aku menjomblo

Lagu 3 Madu tentang kawin cerai ini adalah salah satu lagu yang kudengar setelah mendengar kisah seorang sahabat terbaikku. Kejadian nyata, ya karena perkiraanku. Kejadian seperti ini hanya terjadi di kalangan Selebritis, Partai Politik, atau orang-orang terkemuka. Kawin Cerai seolah hanya budaya para orang-orang hebat yang menuntut sesuatu yang hiperbola dalam pandangan umum. Uang yang dihamburkan untuk pesta pernikahan, Tamu Undangan yang diundang dalam rangka Syukuran Besar anaknya, mungkin hanya sebatas numpang lewat karena tebalnya muka dan tebalnya uang. Gaya dan budaya para artis barat ini, dilakukan dalam khazanah ketimuran merupakan hal yang sangat mungkin baru saya dengar.

Kawin Cerai seperti hal yang biasa saja tidak ada harganya. Padahal sepengatuhanku sebagai orang yang tidak tahu ilmunya. Cerai sangat tidak disukai Sang Maha Pencipta, Cerai membutuhkan proses yang cukup lama. Apalagi jika sang wanita yang meminta cerai Suaminya, atau bahkan Orangtuanya yang meminta sang Suami untuk menceraikan anaknya. Alkisah Terlalu banyak cerita mengenai kawin cerai yang tak bisa ditutup-tutupi. Sahabat terbaikku sedang kebingungan, semoga cerita tulisan ini bisa mendapatkan banyak masukan dari para pembaca. Baik dan Buruk suatu proses kehidupan, sudah berada di dalam jalurnya. Cerita ini berupaya untuk tidak menceritakan aib seseorang atau aib suatu kaum, hanya menceritakan suatu kejadian yang nyata.

Pada suatu hari di suatu Bank, ada seorang pegawai yang sedang kebingungan dalam mencari seorang pasangan hidupnya.  Sudah lama dan sudah cukup usia juga untuk beliau menikah. Sudah curhat sana-sini, sudah mencari sana-sini, sudah dijodohkan sana-sini, sepertinya sang Pegawai dengan Inisial WA ini masih belum menemukan ke"sregan" dalam hatinya. Dirinya Ingin menikah tapi hatinya ingin memilih yang tepat. Sampai suatu waktu datanglah seorang Mahasiswi yang merupakan Nasabah tetap dari Bank tersebut, datang ke sana untuk keperluan permasalahan Utang Piutang. IR namanya. IR kebetulan dihadapkan langsung dengan sang pegawai Bank, WA. IR dan WA dalam urusan perbankan sering bertemu beberapa waktu sampai pada akhirnya keduanya saling bertukar nomor Handphone dan aplikasi Chat.

Singkat Cerita WA dan IR suka berbagi suka dan duka dan mungkin Saling suka menyukai. Jalan kanan Jalan Kiri begitulah kemungkinan anak muda melakukan perjalanan Pacarannya. Baik atau buruk mereka menganggapnya sebagai suka suka diusia muda. Keinginan WA untuk menikah mempersingkat canda tawa mereka, mempersingkat kebingungan status mereka. WA melamarnya dan ingin menjadikan IR seorang istrinya untuk selamanya. Pembicaraannya berlangsung singkat, IR menyuruh agar WA mendatangi Orang tuanya. Dengan gaya yang keren dan parlente, bermodalkan motor dan status pegawai Bank. WA akhirnya berkunjung ke rumah orang tua IR. Dengan maksud yang sangat baik, meminang anaknya untuk menjadikan istrinya dunia dan akhirat. Suci sekali niat WA ini. 

Setelah bertanya terkait BEBET BOBOT dan BIBIT, orang tua IR kemudian merestui WA untuk membicarakannya di tingkat II, antara orang tua dan orang tua. WA pun kemudian pulang dan menceritakan terkait keinginannya untuk menikah. Tak lama Orang tua WA dan WA mendatangi kedua orang tua IR bermodalkan mobil sewaan dan oleh-oleh seadanya. Orang tua IR dan WA tampak saling menerima satu sama lain. Bahkan ada cerita yang menarik, bahwa neneknya WA adalah temannya neneknya IR sewaktu dulu. singkatnya, semakin memperkokoh niat tulus dan suci sehingga mempererat silaturahmi dan merasa senasib sepersaudaraan. Orang Tua IR akhirnya setuju dan akan mendatangi orang tua WA di kediamannya untuk menentukan tanggal pernikahan. Tak lama dari itu Handphone IR berbunyi yang kebetulan handphone tersebut sedang di genggam oleh WA, dalam panggilan tersebut tertulis My Boy. WA tanpa curiga memberikan Handphone tersebut kepada IR. IR mengangkatnya dan tak lama memberikan handphone tersebut kepada ayahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun