Mohon tunggu...
Hanif Azhar
Hanif Azhar Mohon Tunggu... Part-time student, Full-time traveller -

Pokemon Master wannabe!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Miniatur Universitas Kehidupan

5 September 2010   12:46 Diperbarui: 7 Juli 2017   13:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"M" terakhir, mulailah dari sekarang. Disinilah konsistensi seseorang diuji. Banyak orang mempunyai planning dan mimpi besar, tapi realisasi masih dipertanyakan. Salah satu penyakit pengganjalnya adalah rasa takut dan malas.  Oleh sebab itu, kalau kita sudah berani bermimpi besar, maka mulailah menyusun planning dan strategi dari sekarang. Jangan ditunda-tunda lagi. Karena dengan terus menunda, otomatis hal itu akan menumpuk di belakang dan akhirnya jadi malas menjalankannya. 

Universitas terbesar adalah Kehidupan 

Dari berbagai pemaparan di atas, mahasiswa memang memunyai peran strategis yang sangat luas. Peran tersebut akan sukses dalam pencapaian apabila soft skill dan hard skill mampu berjalan harmonis, beriringan, dan bergandengan tangan. Keduanya akan saling melengkapi dan menjadikan hidup lebih bermakna. Kalau hard skill bisa kita raih dalam kurikulum akademik perkuliahan, maka soft skill dapat kita raih dengan mengasah kemampuan di luar akademik. 

Namun, mungkin belum banyak yang menyadari bahwa sebenarnya universitas terbesar di dunia adalah kehidupan itu sendiri. Kok bisa ? Tentu saja, semua kekompleksan dari kolaborasi soft skill dan hard skill tertuang di sana. Dengan mengenyam banyak pengalaman dan mencicipi gula-garam kehidupan, seseorang akan semakin bijaksana dalam pemikiran dan pengambilan keputusan. 

4 prinsip kuliah kehidupan 

1. Semua tempat adalah ruang kuliah 

Namanya juga universitas kehidupan, tempatnya pun bisa dimanapun. Di dalam ruang kelas ber-AC bisa, di daerah tempat pembuangan sampah pun tidak masalah. Bahkan di kolong jembatan tempat perumahan kumuh pun kita bisa mengambil banyak pelajaran. Minimal kita mampu belajar untuk bersyukur jika mendatangi tempat-tempat seperti itu. 

2. Semua orang bisa menjadi guru yang handal 

Dalam universitas kehidupan, semua orang ternyata bisa menjdi pengajar. Apapun status dan latar belakangnya, semua makhluk ciptaan-Nya adalah unik dan menyimpan banyak potensi. Tidak peduli entah itu presiden maupun pelayan, semua adalah manusia yang masih mengalami proses belajar. 

3. Semua permasalahan adalah mata kuliah kita 

Poin ini terdengar lucu, namun itulah faktanya. Dengan mendapat masalah, seseorang dituntut untuk berpikir kritis dan mencari jalan keluar. Semua ini akan menjadikannya lebih dewasa dan bijaksana dari sebelumnya. Oleh sebab itu, bersyukurlah kalau kita mendapat masalah. Tetaplah tanamkan pemikiran positif bahwa masalah adalah berkah. Masalah itu bukti cinta Allah kepada kita. Itulah cara Allah untuk mendidik kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun