Mohon tunggu...
Hanif Azhar
Hanif Azhar Mohon Tunggu... Part-time student, Full-time traveller -

Pokemon Master wannabe!

Selanjutnya

Tutup

Drama

Drama Nol Tak Hingga

14 Mei 2010   23:06 Diperbarui: 7 Juli 2017   13:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedengarannya lucu, tapi itulah faktanya. Saya mengobservasi pendidikan dari berbagai tingkat, hanya sedikit unsur akhlak di dalamnya. Bahkan, saat kuliah pun saya hanya mendapat jatah mata kuliah agama 2 dari 144 SKS yang harus ditempuh. Terkadang saya berpikir, bagaimana jadinya suatu negara apabila diisi oleh orang-orang pintar ilmu dunia namun buta akhlaknya. Walaupun sejak SD dan SMP saya bersekolah di sekolah Islam swasta, saya sering mendapati teman-teman kurang baik disana. “Orang-orang yang sudah biasa dicekoki ilmu agama sejak kecil saja masih ada yang begini, gimana kalo tidak pernah mengunyahnya sama sekali, ya?” gumam hati kecil saya. Namun, hal ini tentunya tidak sepenuhnya menyalahkan sistem pendidikan formal. Karena pengaruh lingkungan dan keluarga juga wajib diperhatikan. Apalagi sosok orang tua yang berinteraksi dengan buah hatinya setiap hari, harus mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka. 

4. Don’t Judge the book by the cover 

Kalau hal yang satu ini, saya lebih suka menyebutnya sistem pertahanan. Memang, kita harus saling percaya terhadap teman kalau ingin mendapatkan hasil yang optimal. Namun, sikap skeptis juga harus kita pertahankan. Jangan sampai tragedi si Jono tadi terulang di sekitar kita. Semoga bermanfaat dan terimakasih. 

Tulisan ini saya persembahkan untuk saudara-saudara saya yang terkena fitnah oleh juniornya sendiri. Dengan sedikit kutipan ini, saya ingin dunia tahu kalau kalian tidak sehitam yang mereka pikirkan. Tetap semangat saudaraku, jalan kita masih panjang . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun