Di sini,di tepian harap kakiku berpijak.
Merapuh di atas titian waktu.
Coba mengais asa yang masih tersisa.
Adakah pijar lentera menemani langkah-langkah kecil ini?
Di mana tapak-tapak kepayahaan berada.
Gontai,hilang arah dan tujuan.
Sementara masa kian berlalu.
Meninggalkanku pada kepayahan yang mereka buat.
Memasungku di dalam jeruji-jeruji kenistaan.
Membunuh kepercayaan.
Mengubur semangat pada kekerdilan.
Tuhan........
Aku tak mau.
Biarkan aku berlari.
Mengejar indahnya mentari.
Bernyanyi,bersama cakrawala.
Mengepakkan sayap-sayap mengitari dunia.
Merasakan sejuknya udara pagi.
Hingga aku tak perlu lagi.
Mendengar pasir-pasir yang terus berbisik.
Meneriakkan nada-nada sumbang tentangku.
Aku tak sanggup lagi.
Merasakan sayatan-sayatan manis lidah berbelati.
Tuhan......
Kutitipkan sepucuk surat untuk langit.
Agar KAU tahu!?
Aku ingin,bisa tertawa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H