Mohon tunggu...
Jejak Hati
Jejak Hati Mohon Tunggu... -

seorang biasa yang sedang belajar mentertawakan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Larik Larik Syair Suara Hati "Hilang"

21 April 2012   15:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HILANG



Semua telah hilang.

Tak ada lagi yang tersisa.

Hanya kenanan-kenangan penuh kengerian

.Tak ada lagi yang tersisa.

Hanya kebisuan menunggu kematian.

Di sini........... berselimut kenestapaan.

Kendati ku berlari.

Aku masih di sini.

Kendati ku menghilang.

Aku masih di sini.

Kendati ku terbang.

Aku masih tetap di sini.

Lihat mereka!

Tersenyum mneikmati takdirku.

Mencumbui hitam perlahan menelanku.

Lihat mereka!

Terbahak rasa puas meramaikan.

Kawih-kawih kepasrahan yang terpaksa kulantunkan.

Aku terseok.

Aku terperosok.

Masihkah berlari?

Masihkah bernyanyi?

Masihkah berpijar lentera yang mereka redupkan?

Sementra kaki-kakiku kian merapuh.

Semangatku kian terkikis.

Gairahku terinvasi waktu.

Adakah benar mereka menang?

Dan,apakah akhirnya aku harus menghilang?

Terduduk di bawah gemawan yang menghitam legam.

Tenggelam.

Melebur.

Dan menikmati kematianku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun