Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"The Spirit of Korea"

27 Juli 2018   09:50 Diperbarui: 29 Juli 2018   18:12 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Travel - Tribunnews.com

Kita tidak lebih terdidik dibandingkan mereka. Korsel adalah bangsa dengan tingkat literasi tertinggi di Asia. Selain itu, sistem pendidikan Korea juga sangat kompetitif. Mereka mendorong generasi muda Korea untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Mereka beranggapan karena tidak mempunyai sumber daya alam mereka harus meraih ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-tingginya.

Perusahaan-perusahaan Korea merancang berbagai macam produk mutakhir siap jual. Mereka mengapalkannya ke negara-negara berkembang dan juga negara-negara maju. Korsel memang bukan China. Produk-produk Korsel dan China jelas berbeda. 

Perusahaan-perusahaan China melakukan peniruan mentah-mentah terhadap produk-produk perusahaan yang lebih mapan. Namun Korsel melakukan modifikasi dan menambahkan rancangan mereka sendiri. Handphone Korea, misalnya, jelas bukan jiplakan produk serupa dari Barat.

Bangsa Korea berhasil melakukan inovasi terhadap produk-produknya. Mereka juga melirik negara-negara berkembang untuk menanamkan modalnya. Korsel berupaya tmembangun soft-diplomacy di negara-negara berkembang. 

Indonesia merupakan salah-satu negara tujuan investasi tersebut. Korsel membangun pusat-pusat penelitian, pusat pengembangan bahasa Korea, dan membuka program studi Korea di beberapa universitas di Indonesia. Korsel berusaha memperkenalkan budaya Korea di beberapa negara Asia. Hal ini dilakukan agar rakyat di negara-negara tersebut menjadi konsumen produk-produk Korsel.

Korsel bersama China dan Jepang berusaha menjalin kerjasama dengan ASEAN. Korsel sangat membutuhkan negara-negara ASEAN sebagai mitra dialognya. Kerjasama ekonomi antara Korsel dan ASEAN telah terjalin erat. Di masa mendatang kerjasama ini terus dimatangkan di berbagai bidang. Di Korsel sendiri, adan universitas Hankuk yang mengajarkan bahasa-bahasa asing --termasuk bahasa Indonesia kepada mahasiswa-mahasiswi Korea.

Hubungan Indonesia dan Korsel sendiri telah terjalin lama. Indonesia membeli beberapaa peralatan perang produk Korea seperti pesawat tempur, kapal selam, meriam, tank, dan lain sebagainya. Kerjasama ini akan dilanjutkan di Indonesia. Indonesia akan belajar ke Korsel untuk membuat alutsista. Di masa depan, Indonesia dengan bantuan Korea akan membangun kapal selamnya sendiri di Indonesia.

Sebagai sebuah bangsa yang tengah membangun, Indonesia harus belajar kepada Korea.  Korsel tidak punya sumber daya alam, tapi punya sumber daya manusia yang maju. Indonesia harus move on dari kondisi sekarang yang kurang menguntungkan. Mereka punya tekad untuk menjadi negara maju. Indonesia pun harus bertekad untuk menjadi negara maju di masa mendatang. Dan hal ini bukan tidak mungkin. Ekonomi  Indonesia terbesar ke-16 di dunia. Indonesia digadang-gadang akan menjadi negara maju di masa depan. Untuk itu generasi muda Indonesia harus mempersiapkan diri.

Belajar kepada negara lain bukan sesuatu yang hina. Indonesia harus menjadi bangsa pembelajar. Indonesia pernah mengecap pahit-manisnya perjalanan sebuah bangsa. Kita hanya perlu membenahi diri agar terus menjadi negara maju di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun