Mohon tunggu...
Hanif Adnan
Hanif Adnan Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Covid-19

19 April 2020   21:10 Diperbarui: 10 Agustus 2021   10:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku rindu ketenangan hatiAku rindu suasananyaAku rindu dimana waktu akal membumi
Aku rindu dimana waktu hati melangit

Memelukmu.. wahai Ramadhan

Tapi karena kamu
Kukira ini..
Fatamorgana
Ilusi
Halusinasi
Aah.. apapun namanya itu tak penting

Tapi
Ini semua..
Real
Konkret
Nyata
Aah.. apapun namanya itu tak penting..

Kemarahanku membakar semua yang ada
Termasuk kamu yang meresahkan
Kamu mencetak batu bata keputus asaan
Kamu menyusun dan membangun tembok ketakutan
Dan akhirnya akan menghalangi dalam tafakurku

Mungkin kamu akan menghalangiku
Tapi kamu harus tau
Satu yang tak bisa kau halangi
Tuk mencium tangan ibuku
Tuk mencari Ridho
Tuk Menyambut kamu wahai Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun