Berbeda dengan alun – alun kota Batu, alun – alun kota Bandung didesain sebagai ruang yang benar – benar terbuka dan hijau. Alun – alun tersebut dirancang oleh walikotanya Ridwan Kamil layaknya halaman rumah bagi warga kota bandung. Hal itu dikarenakan warga bebas masuk ke alun – alun tanpa membayar tetapi harus melepas sepatu untuk menjaga kebersihan karpet sintetis yang menyerupai rumput. Mereka berkumpul, berinteraksi, belajar, dan bermain bersama teman – teman maupun keluarganya tanpa khawatir kotor dan polusi udara. Ridwan Kamil berhasil menyediakan ruang spesial bagi warga kota bandung dan menciptakan ruang interaksi yang benar – benar nyaman bagi masyarakatnya.
[caption caption="Interaksi warga bandung di alun - alun Kota Bandung (Sumber : infobandung.co.id)"]
Â
Karena alun – alun dianggap sebagai wadah interaksi masyarakat kota, tak jarang kota – kota yang belum terdapat alun – alun ikut membangun alun – alun salah satunya Kabupaten Boyolali. Pada akhir tahun 2014, pemerintah membangun alun – alunKkabupaten Boyolali yang menjadi satu dengan kompleks pemkab kabupaten.
Â
[caption caption="Alun - Alun Baru Kabupaten Boyolali (Sumber : dokumen pribadi)"]
Dan yang terlihat sekarang, alun – alun menjadin pusat keramaian, pusat interaksi masyarakat walaupun letaknya berada di pinggir kota. Hal itu dikatakan bahwa dimanapun letaknya alun – alun, tempat tersebut mampu menarik perhatian warga untuk piknik di tempat tersebut.
Tetapi ada juga alun – alun yang disalahgunakan sebagai tempat parkir yaitu alun –alun utara Kota Surakarta. Alun – alun tersebut cukup memprihatinkan kedaanya karena merupakan alun – alun yang berasal dari kerajaan Kasunanan Surakarta. Mungkin saatnya pemerintah kota Surakarta peduli untuk menata dan memperbaiki fungsi alun – alun Kota Solo agar dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat.
[caption caption="Alun - Alun Utara Kota Surakarta sebagai tempat parkir (Sumber : jateng.tribunnews.com)"]
Sebagai warga kota sepantasnya kita menjaga kebersihan alun – alun supaya tercipta ruang publik yang bersih dan nyaman.
Keindahan, kebersamaan, kerindangan, keceriaan di alun – alun kota – kota di Indonesia memang sulit untuk tergantikan dengan ruang terbuka lain. Alun – alun seolah menjadi magnet masyarakat untuk berinteraksi, berkumpul dan bermain bagi warga kotanya. Sudah saaatnya pemerintah harus memikirkan ruang interaksi masyarakat yang benar – benar diinginkan oleh masyarakat, yaitu yang bersih, hijau, rapi, terbuka salah satunya alun – alun kota, sebuah tempat yang dapat digunakan sebagai wadah interaksi dan wahana wisata gratis oleh masyarakat.