Mohon tunggu...
Hanum Rihhadatul A
Hanum Rihhadatul A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Bidang saya khusus sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertanian Indonesia di Ambang Krisis : Siapa yang Akan Mengolah Lahan di Masa Depan ?

30 November 2024   22:10 Diperbarui: 30 November 2024   22:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Babinsa Koramil 10/Lembah Gumanti Kodim 0309/Solok. Jumat (24/06/22) 

Teknologi dalam sektor pertanian sering kali dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Mekanisasi dan penerapan teknologi pertanian modern memang memiliki potensi untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi beban kerja fisik.

Namun, alat-alat ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan kebutuhan akan tenaga kerja manusia, terutama dalam proses-proses yang memerlukan keahlian dan pengetahuan lokal. Misalnya, dalam pengelolaan lahan, pemilihan varietas tanaman yang tepat, serta teknik pemeliharaan tanaman, keterampilan petani sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan pertanian. Tanpa adanya regenerasi tenaga kerja yang terampil, investasi dalam teknologi akan menjadi sia-sia.

Solusi untuk Mendorong Regenerasi Tenaga Kerja Pertanian

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Contohnya, pemberian subsidi kepada para calon petani baru, pelatihan formal yang spesifik terkait dengan praktik pertanian modern, ataupun program magang yang memungkinkan mereka untuk merasakan sendiri dinamika hidup sebagai petani. Program-program ini akan memberikan perspektif baru bagi generasi muda tentang pentingnya sektor agraris dalam ekonomi nasional.

Selain itu, peningkatan kesejahteraan petani juga merupakan hal yang sangat penting. Mereka perlu diberikan insentif finansial yang cukup untuk membiayai operasional harian hingga investasi jangka panjang. Jaminan harga yang stabil untuk produk-produk pertanian juga sangat dibutuhkan guna menghindari fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi pendapatan petani. Dengan demikian, motivasi mereka untuk terus berkecimpung di lapangan sawah akan meningkat, dan tentunya akan berdampak positif pada overall produksi pangan nasional.

 (Sumber: pinterest)
 (Sumber: pinterest)

Terakhir, inovasi dan teknologi dalam sektor pertanian haruslah mudah diakses dan diadaptasi oleh para petani kecil tanpa mengabaikan kebutuhan akan tenaga kerja manusia. Sebagai contoh, penggunaan traktor mini yang ramah lingkungan dan relatif murah dapat membantu meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun