Di sisi lain, biopori juga berguna untuk mencegah terjadinya banjir karena run-off air hujan. Air yang mengalir akan masuk ke dalam lubang biopori dan masuk ke dalam tanah, sehingga tanah disekitar akan menyimpan air lebih banyak.
B. Sumber Energi Biomassa
Secara bahasa, biomassa berarti jumlah total atau berat organisme pada volume dan area tertentu, atau merujuk pada bahan organik yang digunakan sebagai bahan bakar, terutama untuk pembangkit listrik. Secara harfiah, biomassa adalah sebuah bentuk dari energi terbarukan yang berasal dari bahan organik seperti hewan dan tumbuhan. Dilansir dari eia.gov, sumber energi biomassa dapat berasal dari:
1. Limbah dan pengolahan kayu. Contohnya seperti kayu bakar, pelet kayu, serpihan kayu, serbuk gergaji, limbah pabrik kayu dan furniture, serta lindi hitam dari pabrik pulp dan kertas.
2. Tanaman dan limbah pertanian. Jagung, kedelai, tebu, bahkan tanaman berkayu dan alga. Selain itu, sisa pengolahan tanaman dan juga makanan, dimanfaatkan pula untuk menghasilkan biofuel.
3. Bahan biogenik dalam limbah padat perkotaan, contohnya seperti produk kertas, kapas, dan wol. Sebagian juga dapat berasal dari limbah makanan, pekarangan, serta kayu.
4. Kotoran hewan (bahkan manusia) untuk memproduksi biogas/gas alam terbarukan.
C. Eco enzyme
Sampah organik untuk eco enzyme sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Seperti, cairan disinfektan, cairan pembersih yang ramah lingkungan dan juga bisa digunakan sebagai pestisida alami untuk tanaman. Dalam pembuatan eco enzyme, gas ozon (O3) akan dilepaskan ke udara, yang mana gas ini mampu mengurangi karbondioksida (CO2). Dari proses ini, amonia dari sampah organik akan diubah menjadi nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi yang baik untuk tanaman. Bisa dikatakan jika pembuatan eco enzyme ini juga ramah lingkungan.
Dalam membuat eco enzyme, tidak semua sampah organik bisa digunakan. Ada beberapa sampah seperti daun kering, sisa makanan olahan, dan ranting, tidak bisa dimanfaatkan menjadi eco enzyme.
D. Biokonversi Maggot BSF