-Analogi Evolusi
evolusi bisa didefinisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan, seperti perubahan dari sederhan menjadi kompleks. Perubahan itu biasanya dianggap bersifat lambat laun.Paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi tersebut adalah evolusionisme yang berarti cara pandang yang menekankan perubahan lambat laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari sederhana ke kompleks .Sebagai kebalikan dari evolusi adalah revolusi yang berarti perubahan yang cepat.
Pertanyaan besar yang hingga kini tetap dilontarkan adalah apakah benar atau seberapa jauh perilaku manusia dapat dijelaskan oleh hereditas , suatu konsep yang melekat pada Evolusionisme. Meskipun pertanyaan itu diajukan tidak ada persoalan pada pandangan bahwa kebudayaan itu berevolusi.
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita harus ingat bahwa bekerjanya seleksi alam membutuhkan tiga syarat yang harus dipenuhi (Ridley :1991 )
1. Seleksi alam memerlukan variasi agar bisa bekerja
2.Harus ada Reproduksi Deferensial
3.Harus ada mekanisme untuk menduplikasi unsur Adaptif
Kemudian muncul pertanyaan lain , Apakah ketiga syarat ini berlaku bagi perilaku budaya ? Bagaimana evolusi kebudayaan menyerupai atau tidak dengan evolusi biologi?
Dalam evolusi biologi , variabilitas berasal dari rekombinasi genetik dan mutasui . dalam evolusi kebudayaan , variabilitas datang dari rekombinasi perilaku yang dipelaajari dan dari penemuan-penemuan (invention). Kebudayaan tidaklah tertutup atau terisolasi secara reproduktif seperti halnya spesies. Suatu spesies tidak bisa meminjam unsur genetika dari spesies lain , tapi kebudayaaan dapat meminjam hal baru dan perilaku dari budaya lain.
Selama spesies manusia terus eksis , tidak ada alasan seleksi alam atas ciri0ciri biologi dan kebudayaan akan berhenti.Namun, evolusi tergantung pada aneka ragam perubahan yang kerap kali tidak bisa diprediksi dalam hal lingkungan fisik dan sosial (Jolly, 1989 ; Ridley , 1991)
Dalam Antropolodi ada empat alur besar pemikiran evolusionis yakni unilinier , universal, dan multilinier ditambah neo-darwinisme. Tiga alur pertama adalah pendekatan gradualis dengan label unilinier , universal dan multilinier . Neo-Darwinisme datang dengan cara lain , yakni berasal dari sosiobiologi pada tahun 1970-an dan yang setipe hingga pendekatan-pendekatan yang lebih mutakhir terhadap asal usul kebudayaan simbolik.
-RELEVANSI PEMIKIRAN CHARLES DARWIN
Evolusionisme tidak pernah bisa dipisahkan dari seorang tokoh bernama Charles Darwin , tahun 1859 saat The Origin Of Species terbit ia menulis : saya sepenuhnya yakin bahwa spesies tidak dapat bermutasi , tapi bahwasanya spesies itu termasuk ke dalam generasi yang sama adalah keturunan linier dari spesies tertentu lain yang pada umumnya sudah punah , dan dengan cara yang sama diakui sebagai variasi dari spesies masa lalu tersebut. (1964[1859]:27). Pada tahun selanjutnya kontroversi pandangan evolusi Darwin tetap berlangsung bahkan hingga kini . Hingga 1871 saat The Descent of Man terbit, Darwin sebenarnya menghindari untuk menyatakan secara kategoris bahwa manusia berasal dari bentuk-bentuk yang bukan manusia , tapi implikasi teorinya itu jelas. Barulah setelah itu semakin jelas bahwa yang dimaksud Darwin sebagai nenek moyang manusia itu adalah makhluk sejenis kera (Ember dan Ember, 1996:17)
Sesungguhnya darwin bukan orang pertama yang memandang penciptaan spesies baru secara evolusioner , tapi dia yang pertama memberikan eksplanasi yang mendalam mengenai bagaimana evolusi tersebut terjadi. Darwin yang menyadari adanya potensi eksplanatoris yang luar biasa pada seleksi alam . Ia mengemukakan bahwa setiap spesies terdiri dari satu variasi besar individu yang sebagian daripadanya beradaptasi lebih baik dengan lingkungannya ketimbang yang lain. Individu yang berhasil beradaptasi lebih baik secara umum menghasilkan lebih banyak keturunan dalam generasi generasi selanjutnya daripada yang kurang mampu beradaptasi . Maka , dalam jangka panjang seleksi alam menghasilkan proporsi yang semakin meningkat individu-individu yang memiliki unsur-unsur yang menguntungkan.
Teori darwin dikatakan berciri revolusioner karena mampu menjelaskan begitu banyak fakta yang jelas tidak berkaitan satu sama lain dalam satu gagasan yang tunggal (Gaulin ,1991:vii-Ridley, 1991). empat golongan fakta bisa kita simak berikut ini :
1. Organisme tersebar tidak acak di seluruh dunia
2.Peninggalan berupa fosil menggambarkan suatu rangkaian yang mulai dengan organisme yang sederhana strukturnya dan kemudian dalam perkembangan selanjutnya menjadi kompleks.
3.Rincian susunan Anatomi suatu kelompok utama menunjukkan adanya rangkaian ciri struktur yang sama.
4.organisme menggambarkan kompleksitas yang rinci dan terintegrasi, seolah dirancang oleh tujuan tertentu.
Pendapat Darwin yang sangat kuat adalah bahwa keempat golongan fakta tersebut tidaklah independen . Melainkan semuanya merupakan akibat suatu proses alam , bukan kejadian terpisah pisah.
Beberapa pokok Argumentasi Darwin :
pertama, ia menyaksikan bahwa organisme itu bervariasi , bahkan ciri yang sangat dekat sekali pun akan berbeda pada tingkat atau batas tertentu
kedua,meski ia beranggapan bahwa variasi ini disebabkan oleh perubahan , ia berpendapat bahwa variasi benar-benar mengandung konsekuensi penting karena memengaruhi kesesuaian(fitness) antara individu dan lingkungan lokalnya .Sebagian individu yang beruntung mungkin menyimpang dari norma sedemikian sehingga membantunya untuk tetap hidup dan bereproduksi.
Ketiga, ia mensinyalir bahwa apabila organisme benar-benar bereproduksi ,organisme cenderung mewariskan ciri apapun yang mereka miliki kepada turunannya. Logika ini tak terelakkan dan memang itulah yang benar terjadi.
TRADISI BIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
-Evolusi sosial mengandung analogi dengan evolusi Biologi .Jelas pada masa kini dunia dimana sebagian besar orang yang terdidik belajar melalui buku evolusi biologi sebelum mereka mempelajari budaya lain.Juga jelas pada akhir abad ke-19, tatkala kemajuan sosial juga seringkali dilihat analog dengan evolusi biologi. Namun memandang Evolusi sosial semata-mata dengan cara ini mungkin memandang rendah preseden sejarah.Penerimaan meluas dalam lingkaran intelektual konsep "kemajuan" menjadikan teori evolusi sasaran kritik yang tajam sebagaimana yang kita ketahui.Para pemikir abad ke-18 menerima gagasan kemajuan manusia dalam kerangka biologi yang kebal. barulah padda akhir abad ke 19 konsep modern tentang evolusi sosial itu dikaitkan dengan gagasan seperti "yang paling cocok akan selamat" (survival of the fittest)(ember dan Ember 1996)
-Evolusi Unilinier adalah konsepsi bahwa ada satu garis dominan dalam evolusi
-Evolusionisme universal muncul pada awal abad 20 , bereaksi terhadap fungsionalis dan khususnya terhadap para antropolog yang kebanyakan relativis pada masa itu.
-Evolusi Multilinier oleh julian steward inti kebudayaan adalah konstelasi ciri yang paling terikat dengan kegiatan subsistensi dengan tatanan ekonomi meliputi pola sosial ,politik dan agama yang secara empiris ditentukan menjadi hubungan yang erat dengan tatanan ini (1955:37)
-ASAL USUL DAN PERKEMBANGAN AGAMA
hanya dapat dijelaskan secara spekulatif karena tidak pernah dapat ditemukan. Terdapat beberapa teori :
Teori Animisme (Edward B.Taylor)
Teori Totemisme (emile Durkheim)
NEO-DARWINISME
neo-Darwinisme adalah suatu perspektif yang terdiri dari dua arus pemikiran dasar dan jelas batasannya :Sosiobiologi dan apa yang disebut sebagai revolusionis ( yang dipertentangkan dengan pemikiran evolusionis sempit).Tradisi yang disebut pertama , sosiobiologi berkesinambungan dengan biologi . Yang kedua mengambil tema abad ke-19 mengenai asal-usul dan bahkan kembali kepada pokok perhatian pada abad ke-19 tentang totemisme dan promiskuitas primitif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H